Mobil transmisi otomatis atau matik hanya punya dua pedal yang berfungsi sebagai gas dan rem. Meski ada dua, pengoperasiannya direkomendasikan hanya menggunakan satu kaki yaitu kaki kanan.
Pengemudi tidak dianjurkan menggunakan kaki kiri untuk menginjak pedal rem. Kaki kiri dikatakan hanya perlu istirahat di pijakan yang tersedia di sebelah kiri pedal rem.
Kaki kiri menganggur selama berkendara merupakan salah satu keistimewaan mengemudikan mobil matik. Ini juga jadi salah satu penyebab mengapa penjualan mobil matik saat ini semakin tinggi ketimbang manual.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kaki kiri tidak perlu aktif lagi. Kalau mobil manual iya, kaki kiri untuk injak kopling," kata praktisi keselamatan berkendara dari Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting Jusri Pulubuhu lewat telepon, Jumat (7/7).
Lihat juga:Cara Atasi Power Window Seret karena Debu |
Menurut Jusri kaki kiri tidak direkomendasikan sebab pedal rem punya sensitivitas tinggi dan pada kebanyakan orang kaki kiri tidak sensitif. Ada risiko kaki kiri tidak sesuai mengoperasikan pedal rem sesuai kebutuhan, ini juga berpotensi kecelakaan seperti misalnya mengerem terlalu cepat atau malah terlalu lama.
Kaki kanan disarankan sebab pengemudi dapat memperkirakan tekanan yang dibutuhkan dalam setiap momentum pengereman. Selain itu menggunakan kaki kanan untuk mengerem lebih aman sebab berarti pedal gas tidak aktif.
"Kalau tekanan berlebih saat mengerem, jadinya kan bisa ngerem mendadak. Padahal niatnya bukan begitu. Kan jadi bahaya," ucap Jusri.
Jusri mengatakan pengereman menggunakan kaki kiri hanya dilakukan oleh orang terlatih misanya dalam kompetisi balap. Mengerem pakai kaki kiri disebut tujuannya sebagai penyeimbang agar roda mendapat traksi ketika melahap tikungan.
"Makanya kita ya jangan gunakan kaki kiri karena takutnya tidak bisa mengontrol tekanan. Kaki kanan paling baik," ungkapnya.
Jusri menambahkan saat mengemudi mobil disarankan kita memilih alas kaki yang tepat.
Jika mengenakan sepatu, pilih alas yang tidak terlalu tebal dan licin agar tak selip saat digunakan menginjak pedal gas, rem, atau kopling. Bagi wanita, disarankan jangan pernah menggunakan sepatu hak tinggi.
Pengemudi juga tidak dianjurkan menggunakan sandal. Sepatu dikatakan jusri menjadi pelengkapan standar bakal mengemudi aman.
"Sepatu sudah paling ideal dengan tapak tidak tebal. Ini seperti sepatu-sepatu sneakers ya. Tapi sepatu lain juga bisa asal tapaknya jangan tebal," kata Jusri.
(ryh/fea)