Pengamat Kecam Pesepeda Masuk Tol

CNN Indonesia
Senin, 14 Sep 2020 19:20 WIB
Pengamat mengecam para pesepeda yang masuki tol lantaran tak menindahkan keselamatan berkendara.
Ilustrasi pesepeda. Pesepeda yang langgar aturan dengan masuki jalur tol dianggap bahayakan keselamatan berkendara (CNN Indonesia/Bisma Septalisma)
Jakarta, CNN Indonesia --

Praktisi keselamatan berkendara dari Training Director Jakarta Defensive Jusri Pulubuhu menilai ulah rombongan sepeda masuk tol pada Minggu (13/8) memperlihatkan bagaimana kondisi masyarakat yang tidak mengenal aturan lalu lintas.

"Ya sudah jelas ini prilaku tidak aman dan melanggar aturan," kata Jusri melalui telepon, Senin (14/9).

Kejadian ini terjadi kemarin di tol KM 46+500 (Polingga) sekitar pukul 11.00 WIB. Aksi mereka kemudian direkam pengguna jalan bebas hambatan itu dan diunggah ke media sosial.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari video yang beredar, pesepada terlihat berjalan di jalur lambat, sebagian juga ada di area jalur cepat, dan kemudian lawan arah.

Menurut Jusri, sepeda motor dan sepeda dilarang masuk tol karena kendaraan tersebut tidak mengenal kata stabilitas.

Hal ini berbeda dari mobil atau truk yang punya stabilitas konstan saat melaju sebab ditopang lewat roda pada sisi kanan dan kiri, serta depan dan belakang.

"Karena sepeda motor, apalagi sepeda, tidak pernah mengenal kata stabilitas. Yang ada hanya keseimbangan," katanya.

Jusri mengatakan pesepeda dikhawatirkan mengancam nyawanya sendiri saat melintas di jalan tol tanpa lajur khusus. Ketika pesepeda hilang keseimbangan, yang ada mereka berpotensi tersambar mobil atau truk di tol.

"Kalau sepeda motor masih bisa mengatur keseimbangandengan lewat gas. Kalau sepeda, keseimbangan diperoleh dari otot kaki dan napasnya. Ketika napas habis (kecapean) gimana," ucapnya.

Sepeda motor dan sepeda juga sangat rentan terhadap cidera serius yang berakibat kematian jika terlibat kecelakaan.

"Kenapa karena mereka rentan terhadap resiko cedera fatal dan kematian. Kecuali ada barikade khusus seperti tol di Bali. Itu kan tol yang punya jalur khusus buat sepeda motor," ucapnya.

Kebijakan mengenai jalan tol tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2005 Tentang Jalan Tol serta Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2005 Tentang Jalan Tol.

Dalam aturan itu disebutkan jalan tol dengan kecepatan (kendaraan) paling rendah 60 kilometer per jam di wilayah perkotaan.

Sedangkan PP 44 Tahun 2009 dimasukkan tambahan aturan salah satunya soal motor. Namun, jalur tol untuk motor mesti dipisah dari kendaraan roda empat.

Tolak wacana sepeda masuk tol

Pengendara sepeda motor melintas di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (21/8/2020). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menerbitkan Pergub Nomor 80 Tahun 2020 tentang pelaksanaan PSBB pada masa transisi yang didalamnya mengatur pembatasan kendaraan sepeda motor pribadi melalui aturan ganjil-genap pada kawasan pengendalian lalu lintas. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/wsj.Wacana untuk memperbolehkan sepeda masuk tol dianggap membahayakan keselamatan berkendara (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/wsj).

Menurut Jusri kejadian tersebut juga menjadi jawaban dari dukungan sejumlah kalangan yang menolak wacana Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengenai sepeda masuk tol.

Wacana tersebut sempat ramai dibicarakan sebab bakal membolehkan sepeda masuk tol dalam kota pada waktu tertentu. Padahal sesuai aturannya, tol hanya boleh dilintasi kendaraan roda empat dan lebih. Kendaraan roda dua boleh saja masuk tol asalkan punya lajur khusus.

"Jadi gambaran kemarin mendukung penolakan masyarakat terhadap wacana aturan itu," kata Jusri.

Menurut Jusri jika wacana tersebut sempat diberlakukan, bukan tidak mungkin banyak pesepeda yang melanggar aturan dan berujung celaka. Ia mengatakan dikhawatirkan mereka menerobos lajur yang sudah ditentukan.

Oleh sebab itu Jusri bilang ia tidak pernah setuju ada kebijakan yang membolehkan kendaraan di bawah roda empat masuk tol, kecuali tersedia jalur khusus.

"Ya dari keselamatan jelas itu tidak aman. Saya tidak pernah setuju kecuali dibuat steril dan permanen," kata Jusri.

(ryh/eks)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER