Netizen Terus Dukung Najwa Shihab Usai Dilaporkan ke Polisi

Netizen ramai membela Najwa Shihab usai Relawan Jokowi Bersatu melaporkan presenter itu ke Polda Metro Jaya.

Pelaporan terkait dengan video yang viral beredar ketika Najwa mewawancarai kursi kosong yang ditujukan untuk Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.

Relawan menganggap wawancara kursi kosong adalah perundungan siber (cyber bullying). Apa telah dilakukan Najwa dianggap mengakibatkan Terawan menjadi bahan parodi.

Buntutnya, kata kunci 'Mba Nana' atau panggilan akrab Najwa menjadi trending topic di Indonesia. Hingga saat ini, kata kunci tersebut telah dicuitkan sebanyak 91 ribu kali.

Kebanyakan warganet mendukung Najwa apabila polisi akan mengusut kasus ini. Di sisi lain, Najwa telah menyatakan siap mengikuti proses hukum terkait laporan yang dibuat Relawan Jokowi Bersatu.

[Gambas:Twitter]

[Gambas:Twitter]

Selain itu, warganet juga mengatakan salut dengan keberanian Najwa untuk mengkritisi pemerintah. Warganet kemudian membagikan sebuah video yang berisi wejangan-wejangan Najwa agar masyarakat yang berani bersuara juga harus memiliki pengetahuan dari topik yang disuarakan.

[Gambas:Twitter]

Seorang warganet @nyvall kemudian membagikan video Najwa lima bulan lalu.

Dalam video itu, Najwa menyoroti fokus pemerintah dan Senayan bukan ke pengendalian Covid-19, namun ke berbagai isu lain, salah satunya RUU Ciptaker, RUU KUHP, hingga RUU permasyarakatan.

[Gambas:Twitter]

Lebih lanjut, beberapa warganet memberikan pendapat soal wawancara dengan kursi kosong. Beberapa menganggap Najwa tak melanggar apa pun, di sisi lain ada yang mengatakan Najwa melanggar etika.

[Gambas:Twitter]

[Gambas:Twitter]

Najwa Shihab menjadi topik pembahasan hangat di media sosial sejak beberapa waktu belakangan. Pembahasan soal Najwa mulai meningkat pasca ia mewawancarai kursi kosong yang harusnya diduduki oleh Menteri Kesehatan.

Pelaporan Najwa ke polisi kembali menyulut gelombang dukungan sejak kemarin malam. Dukungan belum surut hingga pagi ini.

Sejauh ini, kepolisian belum menerima laporan tersebut. Berdasarkan koordinasi dengan Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, pelapor diminta untuk lebih dulu berkonsultasi dengan pihak Dewan Pers.