Layanan Streaming Quibi Tutup Usai 6 Bulan Diluncurkan

CNN Indonesia
Jumat, 23 Okt 2020 01:00 WIB
Perusahaan Quibi telah mempertimbangkan terkait keputusan untuk menutup perusahaannya.
Ilustrasi layanan streaming Quibi. (Foto: ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)
Jakarta, CNN Indonesia --

Layanan video streaming berdurasi pendek, Quibi ditutup setelah lebih dari enam bulan beroperasi. Pilihan itu menjadikannya sebagai salah satu layanan streaming dengan durasi terpendek yang beroperasi hingga saat ini.

Dalam surat terbukanya kepada karyawan, pendiri Quibi Jeffrey Katzenberg dan CEO Quibi Meg Whitman menyampaikan telah mempertimbangkan dan menggunakan setiap opsi yang tersedia untuk mempertahankan Quibi.

"Dengan sangat berat hati, hari ini kami mengumumkan bahwa kami akan menghentikan bisnis ini dan berencana untuk menjual konten dan aset teknologinya," ujar Katzenberg dan Whitman dalam surat terbuka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Katzenberg dan Whitman mengaku sangat bangga dengan apa yang telah dibangun oleh tim Quibi. Keduanya menyebut Quibi sejatinya memberikan layanan yang inovatif dan menyenangkan.

Hal itu, kata mereka dibuktikan dengan sepuluh pengiklan terpenting di dunia yang dengan antusias menggunakan cara-cara baru dalam mempromosikan merek mereka.

Ada dua alasan mengapa Quibi gagal bersaing, yakni karena idenya tidak cukup kuat dan waktu peluncuran yang di tengah pandemi Covid-19.

"Keadaan peluncuran selama pandemi adalah sesuatu yang tidak pernah kami bayangkan, tetapi bisnis lain telah menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya ini dan telah menemukan jalan untuk melewatinya. Kami tidak dapat melakukannya," kata Katzenberg dan Whitman.

Melansir The Verge, Quibi diluncurkan pada 6 April 2020, lebih dari enam bulan yang lalu, dengan dua paket layanan, yakni US$4,99 (dengan iklan) atau US$7,99 (bebas iklan).

Quibi berusaha membedakan dirinya dengan berfokus secara eksklusif pada perangkat seluler saat peluncuran, lengkap dengan sistem inovatif di mana setiap pertunjukan difilmkan dan diedit dalam format potret dan lanskap, memungkinkannya untuk dilihat dalam orientasi apa pun pada smartphone.

Sebelum tutup, Quibi berhasil mengumpulkan dana hingga U$S1,75 miliar atau Rp25,7 triliun.

Melansir NBC News, Quibi dilaporkan mengembalikan US$350 juta atau Rp5,1 triliun dari US$1,75 miliar yang diperolehnya dari investor. NBC Universal, perusahaan induk NBC News adalah investor minoritas di Quibi, dan NBC News memproduksi acara harian di platform tersebut.

Pada bulan pertama setelah peluncuran, Quibi memiliki 2,6 juta penginstalan, menurut data SensorTower di aplikasi seluler. Quibi sendiri menyebutkan angka 3,5 juta unduhan, tetapi hanya ada 1,3 juta pengguna aktif. Angkanya pun semakin menurun setelah uji coba gratis berakhir.

Pada bulan Juni, Quibi sempat dilaporkan menghabiskan US$1 miliar atau Rp14,7 triliun dari US$1,75 miliar yang telah dikumpulkannya pada kuartal ketiga tahun 2020. Bahkan, Quibi juga memproyeksikan bahwa mereka perlu mengumpulkan US$200 juta atau Rp2,9 triliun tambahan pada pertengahan 2021 agar tetap beroperasi.

(jps/mik)


[Gambas:Video CNN]
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER