Respons Ketua eSports soal Atlet DOTA WO Imbas Internet

Ketua Asosiasi eSports Indonesia (IeSPA), Eddy Lim mengaku belum mengetahui secara pasti kejadian gangguan internet yang dialami oleh Timnas DOTA 2 Indonesia sehingga dinyatakan WO saat hendak bertanding dengan Timnas Dota Filipina dalam babak kualifikasi IESF World Championship 2020 wilayah Asia Tenggara.

"Kalau dia pakai internet apa saya tidak tahu. Hanya mereka tanding di tempat masing-masing," ujar Eddy kepada CNNIndonesia.com, Rabu (11/11).

Eddy menuturkan informasi awal yang diperolehnya menyebut bahwa anggota timnas tidak bertanding di satu tempat yang sama. Karena pandemi, dia menyebut setiap anggota bermain di tempat yang terpisah.

Namun, dia menyampaikan ada salah satu anggota yang mengalami masalah internet. Sebagai bentuk tanggung jawab, salah satu anggota itu berusaha menyambangi sebuah tempat untuk bergabung dengan anggota timnas yang lain yang sudah dalam posisi siap bertanding.

"Mungkin karena jauh atau karena apa saya tidak tahu, jadi melebihi batas waktu. Oleh panitia dianggap WO," ujarnya.

Edy mengaku tidak mengetahui secara pasti jaringan seluler yang digunakan atlet DOTA sehingga mengalami gangguan. Dia hanya menyampaikan bahwa gangguan internet itu membuat Indonesia kehilangan poin.

"Kehilangan satu poin juga penting banget. Kalau kita tidak WO kemungkinan lolos masih ada walu kita tidak tahu apakah nanti lolos atau tidak. Banyak hal yang mempengaruhi," ujar Edy.

Edy menambahkan pertandingan e-Sport biasanya tidak dilakukan secara online. Dia menyebut e-Sport bisanya dilangsungkan secara offline di satu tempat.

"Kemarin itu mungkin sial saja karena sebelumnya masih bertanding. Jadi tidak beruntung. Tapi biasanya kami minta mereka datang ke satu tempat," ujarnya.

Edy menambahkan internet adalah hal yang sangat penting dalam dunia e-Sport. Sehingga, dia berharap ada perbaikan kualitas internet agar hal serupa tidak terulang.