Toyota Crown dikabarkan bakal 'disuntik mati' imbas penjualannya yang semakin menurun. Toyota Crown diproduksi sejak 1955 sampai dengan saat ini.
Dalam laporan Carscoops mengutip media lokal Jepang, Chunichi, perusahaan berencana mengubah Crown yang identik sebagai sedan premium ke dalam wujud Sport Utility Vehicle (SUV). SUV Crown bakal diperkenalkan 2022.
Kabarnya SUV Crown akan menggunakan platform yang sama dengan Toyota Highlander. Selain Asia, mobil ini juga akan ditawarkan di Amerika Utara dan China.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Indonesia, Crown generasi terbaru dijual secara terbatas, atau hanya kepada jajaran menteri Jokowi. Pemerintah membeli 101 unit Crown 2.5 HV G-Executive Hybrid. Seluruh unit yang diimpor dari Jepang itu sudah diserahkan ke negara pada akhir September 2019.
Crown 2.5 HV G-Executive Hybrid menggunakan mesin A25-FXS dengan kapasitas 2.487 cc 4-silinder yang menghasilkan tenaga maksimum 181,4 hp pada 6.000 rpm dan torsi maksimum 221 Nm pada 3.800-5.400 rpm.
Untuk tenaga listrik, Crown mengaplikasikan electric motor dengan tenaga 141 hp dan torsi 300 Nm. Mesin itu dipadukan transmisi Electronically Controlled CVT, sedangkan baterai memakai jenis Nickel-metal Hydride (Ni-MH) mengutip Carsnews.
Klaim Toyota kolaborasi mesin bensin dan motor listrik membuat konsumsi bahan bakar mencapai 20,8 km per liter. Selain itu kadar emisi gas buang yang keluar sebanyak 112 g per km.
Direktur Marketing Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmi mengatakan jika mobil setop produksi, namun perusahaan tetap akan menjamin perawatan dan suku cadang mobil kepala kementerian serta lembaga Indonesia itu.
"After sales akan selalu didukung," kata Anton melalui pesan singkat, Rabu (18/11).
Anton menambahkan Toyota juga akan menjamin ketersediaan suku cadang mobil itu hingga 10 tahun.
"Di Toyota biasa keep maintenance part-nya sampai sekitar 10 tahun," ucap Anton.
(ryh/mik)