Gerhana matahari terlihat di Chile selatan dan Argentina pada Senin (14/12). Gerhana yang berlangsung sekitar 2 menit membuat Chile selatan dan Argentina gelap gulita.
Namun sayang, penampakan gerhana sempat tidak terlihat secara jelas di Chili. Hujan yang turun dengan lebat menghalangi ribuan pengamat bintang untuk melihat fenomena tersebut.
Tetapi beruntung, pada saat-saat terakhir awan kembali cerah sehingga fenomena tersebut dapat terlihat sebagian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu indah, unik. Kenyataannya adalah tidak ada yang memiliki harapan besar untuk melihatnya karena cuaca dan awan, tapi itu unik karena cerah tepat pada waktunya. Itu adalah keajaiban," kata warga setempat bernama Matias Tordecilla dari kota Pucon di tepi Danau Villarrica sepeerti dikutip dari AFP, Selasa (15/12).
"Itu adalah sesuatu yang tidak hanya Anda lihat dengan mata Anda tetapi juga rasakan dengan hati Anda," tambah Tordecilla, yang melakukan perjalanan 10 jam bersama keluarganya untuk melihat gerhana.
Di Patagonia Argentina, beberapa keluarga dan orang asing mendirikan kemah di antara kota Villa El Chocon dan Piedra del Aguila dengan harapan bisa melihat gerhana.
Meskipun tidak ada hujan di sana, angin kencang sempat mengancam visibilitas gerhana total kedua di Chili dalam 18 bulan terakhir. Namun beruntung, gangguan itu tidak menghalangi mereka.
"Itu membuat saya merinding," kata warga Pucon Cinthia Vega.
Terlepas dari pembatasan pergerakan yang diberlakukan oleh pihak berwenang untuk memperlambat penyebaran pandemi virus korona, hampir 300 ribu wisatawan telah tiba di wilayah Araucania sekitar 800 kilometer (500 mil) selatan ibu kota Santiago untuk menyaksikan fenomena alam tersebut.
Lusinan ilmuwan amatir dan profesional memasang teleskop di lereng gunung berapi Villarrica - salah satu yang paling aktif di Chili - untuk mengamati fenomena saat bulan lewat di antara matahari dan bumi.
Gerhana akan terlihat di sepanjang koridor selebar 90 kilometer dari pantai Pasifik di Chili melintasi pegunungan Andes dan ke Argentina.
Pada Juli 2019, sekitar 300 ribu orang mendatangi gurun Atacama di utara Chili yang merupakan rumah bagi beberapa observatorium, untuk melihat gerhana sebelumnya.
Pertempuran dengan kekuatan jahat
Sementara itu pihak berwenang Chili khawatir kemunculan gerhana akan menarik banyak orang dan meningkatkan kasus corona. Kekhawatiran muncul karena ada lebih dari 570 ribu kasus virus corona di antara 18 juta populasi mereka dengan hampir 16 kematian.
Untuk mengantisipasi masalah itu, mereka menerapkan kontrol ketat di area di mana gerhana total akan terlihat. Itu dilakukan dengan melarang pergerakan masyarakat secara bebas bebas baik sehari sebelum dan sesudah gerhana.
(afp/agt)