Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memilih Hyundai Ioniq sebagai mobil dinas berpelat nomor RI 35. Pilihan Menhub pun langsung mendapat reaksi dari netizen di media sosial twitter.
Pantauan CNNIndonesia.com warganet justru mengaitkan pilihan Menhub Budi dengan mobil Esemka yang tenar saat Joko Widodo menjadi Walikota Solo.
Banyak di antara pengguna Twitter menyesalkan keputusan pemerintah yang memilih mobil Korea Selatan, ketimbang mobil 'asli' Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satunya pemilik akun Twitter @black13side. Menurutnya pemerintah tidak serius menggarap Esemka, yang hasil tidak terlihat di jalan.
Pengguna Don Adam juga demikian. Ia justru mempertanyakan rasa nasionalis pemerintah sebab memilih produk Korea Selatan ketimbang Esemka.
Sedangkan Alberti Nangon sempat menyinggung soal Kementerian Pertahanan yang sudah menjadikan satu-satunya produk Esemka, yakni pikap Bima sebagai mobil operasional.
Diketahui selain Kementerian Pertahanan, TNI Angkatan Udara juga sudah menggunakan pikap Esemka sebagai mobil operasional bandara.
Sementara pengguna Twitter Bondan Ario justru mempertanyakan apakah pihak-pihak yang kerap menyinggung soal Esemka juga akan membeli mobil merek tersebut.
Sebelumnya Menhub Budi mengatakan pihaknya ingin menjadi pelopor penggunaan kendaraan listrik sebagai kendaraan dinas di kalangan kementerian.
"Saya pernah berjanji bahwa Kementerian Perhubungan akan menjadi pelopor penggunaan mobil listrik di 2020, dan saya bahagia, karena hari ini tercapai," kata Budi di Jakarta, Rabu (16/12), seperti dilansir dari Antara.
(ryh/mik)