FOTO: Ancaman Gunung Es Raksasa Terbelah di Antartika

AP, CNN Indonesia | Kamis, 24/12/2020 13:57 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Gunung es raksasa A68a baru terbelah menjadi dua pada pekan lalu. Namun, ancamannya belum usai karena masih besarnya ukuran bagian yang terpecah.

Gunung es raksasa A68a baru terbelah menjadi dua pada pekan lalu. Namun, ancamannya belum usai karena masih besarnya ukuran bagian yang terpecah.

Gunung es terbesar di dunia, A68a, terbelah menjadi dua pada Kamis (17/12) lalu. Penyebabnya diduga karena bertabrakan dengan dasar laut dangkal di lepas pantai Georgia Selatan, Inggris. (Corporal Phil Dye/Ministry of Defence via AP).

Gunung es A68a pertama kali lepas dari lapisan es Larsen C Antartika pada 2017 lalu. Setelah itu, bongkahan es seluas ribuan kilometer mengambang menuju utara. Pada April 2020 lalu, luasnya tercatat 5.100 kilometer. (Corporal Phil Dye/Ministry of Defence via AP)

Berdasarkan laporan terkini Kementerian Pertahanan Inggris, pecahan dari gunung es A68a terlihat mengambang di dekat pulau Georgia Selatan di Samudra Atlantik pada 23 Desember 2020. Dari pantauan satelit Sentinel-1, ukuran gunung es susut menjadi 2.606 kilometer. (Corporal Phil Dye/Ministry of Defence via AP).

Pada awalnya, rata ketebalan gubung es A68a sebesar 232 meter dengan permukaan paling tebal 285 meter. Setelah terbelah, rata-rata ketebalan turun 32 meter. Secara keseluruhan, terbelahnya gunung es membuat ukuran susut sekitar 64 persen. (Corporal Phil Dye/Ministry of Defence via AP).

Namun, besarnya ukuran bongkahan es raksasa itu membuat para ahli khawatir. Pasalnya, kehidupan jutaan hewan liar yang di Pulau Georgia Selatan dapat terganggu. (Corporal Phil Dye/Ministry of Defence via AP).

Penguin dan anjing laut yang hidup di Pulau Georgia Selatan dapat kesulitan berburu ikan di perairan sekitar Pulau Georgia Selatan. (Corporal Phil Dye/Ministry of Defence via AP).

Pecahan gunung es saat ini terseret arus sirkumpolar Antartika Selatan. Kemungkinan besar arus itu akan membawa bongkahan ke sekitar perairan Pulau Georgia Selatan, menuju utara. Satelit akan terus memantau pergerakannya. (Corporal Phil Dye/Ministry of Defence via AP).

Lembaga Survei Antartika Inggris menyatakan sekelompok ilmuwan bakal melakukan riset untuk mengamati dampak gunung es raksasa yang mengapung terhadap kehidupan satwa liar dan laut di pulau sub-Antartika. (Corporal Phil Dye/Ministry of Defence via AP)

Badan Antariksa Eropa memperkirakan apabila gunung es tertambat di sekitar garis pantai Pulau Georgia Selatan, bongkahan itu bisa menetap hingga sepuluh tahun lamanya. (AP/Cpl Phil Dye RAF).