Hoax Covid-19: Pemilik SIM A dan C Dapat Bantuan Rp900 Ribu

CNN Indonesia
Senin, 25 Jan 2021 13:28 WIB
Kementerian Komunikasi dan Informasika (Kominfo) telah merangkum sejumlah hoax atau kabar tak benar terkait pandemi corona (Covid-19).
Kementerian Komunikasi dan Informasika (Kominfo) telah merangkum sejumlah hoax atau kabar tak benar terkait pandemi corona (Covid-19. (Foto: CNN Indonesia/Bisma Septalisma)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) telah merangkum sejumlah hoax atau kabar tak benar terkait pandemi corona (Covid-19) yang beredar di dunia maya dalam beberapa hari terakhir.

Salah satu hoax terkait Covid-19 yakni pemilik Surat Izin Mengemudi (SIM) mobil (A) dan motor (B) bakal memperoleh bantuan pada periode dan jumlah tertentu. Isu tersebut sempat menghiasi lini masa dunia maya.

Berikut rangkuman isu hoax seperti yang dilaporkan Kominfo per Minggu (24/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemilik SIM C dan A dapat bantuan

Beredar narasi di media sosial Facebook yang menyebutkan pemilik SIM A dan C akan mendapat bantuan terkait Covid-19 sebesar Rp900 ribu dan akan diberikan mulai Januari-Mei 2021. Syarat penerimaan bantuan bila SIM tersebut masih hidup.

Narasi itu juga mencantumkan tautan yang diklaim sebagai cara untuk mengetahui apalah pemilik SIM mendapat bantuan itu atau tidak.

Namun setelah ditelusuri, dipastikan informasi ini hoax. Terlebih pada tautan isinya hanya sebuah ejekan yakni potongan iklan rokok bertemakan jin yang disertai tulisan 'ngimpi'.

BIS Lockdown BI

Terdapat informasi mengenai Bank for International Settlements (BIS) yang berpusat di Basel, Swiss melalukan penguncian terhadap Bank Indonesia (BI). Hal ini dikatakan membuat uang yang sudah dicetak BI senilai Rp680 triliun dan siap edar tidak memperoleh izin BIS. Jika tetap diedarkan akan dianggap sebagai uang palsu.

Faktanya menurut pihak BI, kabar itu sangat tidak masuk akal terlebih dengan narasi BI harus mendapat izin dari BIS untuk melakukan pencetakan dan peredaran uang.

Akun WA atas nama Camat Kartasura Suyadi Widodo

Beredar sebuah tangkapan layar dari akun Whatsapp yang mengatasnamakan Camat Kartasura Suyadi Widodo. Dalam tangkapan layar tertulis nama Suyadi Widodo, lengkap dengan foto profilnya pada akum itu.

Namun faktanya ada nomor yang mengatasnamakan Suyadi untuk menjual kendaraan. Sebagai antisipasi kasus ini sudah dilaporkan ke pihak berwajib wilayah Kartasura.

Nomor telepon Satgas Covid-19 DKI

Beredar pesan yang mencantumkan nomor telepon Satgas Covid-19 DKI dengan nomor 119 atau 081-112-112-119 atau 081-388-376-955. Dalam pesan diberitahukan kepada masyarakat apabila ada informasi mengenai Covid-19 yang kurang jelas dapat menghubungi nomor telepon tersebut atau Satgas Covid-19 di daerah masing-masing.

Berdasarkan hasil penelusuran melalui laman resmi Jakarta Tanggap Covid-19 milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yaitu corona.jakarta.go.id, nomor hotline yang dicantumkan dalam pesan tersebut keliru.

Nomor layanan darurat Covid-19 DKI Jakarta adalah 112 atau 081-112-112-112 dan 081-388-376-955.

Pendaftaran pasukan cadangan

Ada pesan berantai yang membagikan sebuah tautan berita berjudul "Pendaftaran Pasukan Cadangan Segera Dibuka, Akan Diberi Pangkat dan Uang Saku, Ini Syaratnya" Terdapat juga narasi yang menyebutkan "Siapa yg mau bantah kalau ini adalah idenya komunisme yg dulu pernah diusulkan oleh Bung Karno sebagai Angkatan ke 5???"

Menurut Wakil Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Profesor Hariyono narasi yang menyebut pendaftaran pasukan cadangan sebagai ide Komunis dari Bung Karno adalah hoax.

Berita yang dibagikan berkaitan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional (PSDN) Untuk Pertahanan Negara.

Dalam Pasal 91 ayat (1) PP tersebut ditegaskan bahwa Presiden berwenang mengerahkan warga negara untuk kepentingan pertahanan dan menjadi pasukan cadangan, yang kemudian kendalinya ada di bawah Panglima TNI.

PP ini juga mengatur pembentukan Komponen Cadangan (Komcad), mobilisasi, hingga pembinaan kesadaran bela negara, yang merupakan serangkaian upaya pertahanan negara guna mempertahankan kedaulatan negara, meliputi keutuhan wilayah NKRI dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman serta gangguan terhadap keutuhan negara.

Foto anak korban vaksin Covid-19

Pada media sosial Facebook beredar postingan berupa foto bayi yang diiringi narasi dengan klaim bila itu merupakan korban vaksinasi Covid-19.

Setelah dilakukan penelusuran melalui google search image, klaim yang menyebutkan bahwa foto itu merupakan anak korban vaksin Covid-19 adalah keliru. Faktanya, foto itu juga pernah diunggah pada tanggal 17 September 2016 dan tidak ada kaitannya dengan vaksin Covid-19.

Jepang Batalkan Olimpiade 2021 karena Covid-19

Akun media sosial Facebook mengunggah informasi yang menyebut Pemerintah Jepang secara pribadi menyimpulkan bahwa Olimpiade Tokyo 2021 akan dibatalkan akibat pandemi.

Namun berdasarkan keterangan Wakil Ketua Kabinet Jepang Manabu Sakai membantah klaim yang menyebut Olimpiade 2021 dibatalkan. Selain itu Gubernur Tokyo Yuriko Koike meradang atas informasi klaim menyesatkan tersebut. Dia juga hendak menggugat orang yang menyebarluaskan informasi palsu tersebut.

(ryh/mik)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER