Nissan dan Mitsubishi dilaporkan Nikkei berencana meluncurkan mobil listrik berukuran kecil seperti kei car pada awal 2021. Mobil ini bakal dijual tidak lebih dari 2 juta yen atau di bawah Rp264,7 juta (kurs Rp132,38).
Kei car itu dijual sebagai mobil kembar, merek Nissan dan Mitsubishi, menggunakan platform yang sama. Rancangan mobil ini tidak mengejar jarak tempuh, melainkan dibuat untuk kebutuhan perjalanan perkotaan yang bisa dibeli lebih murah dibanding mobil listrik lain di Jepang.
Jarak tempuh mobil listrik ini disebut dibatasi hanya sekitar 200 kilometer. Hal ini membuat baterai didesain lebih kecil hingga bisa menekan biaya produksi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Harga murah kini jadi perhatian produsen otomotif untuk pasar Jepang. Mobil listrik dalam wujud kei car diprediksi bisa memberi dampak untuk volume penjualan kategori mobil listrik di Jepang yang saat ini kalah dibanding Eropa dan China.
Harga mobil listrik di Jepang saat ini dikenal mahal walaupun banderolnya sudah dipotong subsidi dari pemerintah.
Misalnya Nissan Leaf yang punya jarak tempuh 458 km, dijual 4,41 juta yen (Rp584,7 juta). Kei car Mitsubishi i-MiEV, mobil listrik produksi massal pertama di dunia yang sudah diputuskan pensiun bulan ini, dilego sekitar 3 juta yen (Rp396,8 juta).
Mobil listrik mungil Nissan dan Mitsubishi bisa jadi alternatif warga Jepang yang ingin memiliki mobil listrik dengan harga lebih terjangkau. Banderol tidak sampai 2 juta yen juga diperkirakan bisa lebih murah lagi bila terikat subsidi lokal tambahan misalnya di Tokyo, yang ingin meningkatkan subsidi hingga 450 ribu yen.
Produsen otomotif di Jepang sedang meramu cara menghasilkan mobil listrik mungil untuk mengisi celah bawah di pasaran.
![]() |
Selain Nissan-Mitsubishi, produsen lain yang sedang menggarap hal itu adalah perusahaan minyak Idemitsu Kosan. Idemitsu berencana masuk ke dunia otomotif tahun depan dengan mobil yang dibanderol sekitar 1 juta yen.
Kendaraan dua jok Toyota C+pod juga akan dirilis tahun depan, harganya mulai 1,65 juta yen.
Kedua kendaraan ini masuk kategori kei car yang tidak boleh digunakan di jalan tol dan kecepatan dibatasi 60 km per jam.
Dua produsen kei car di Jepang, Suzuki dan Daihatsu, saat ini tidak fokus pada mobil listrik melainkan hybrid yang lebih mudah diimplementasi.
(fea)