Siklon Tropis Seroja NTT Terjadi Hingga 7 April

CNN Indonesia
Senin, 05 Apr 2021 21:06 WIB
Diperkirakan intensitas Siklon Tropis Seroja menguat dalam 24 jam ke depan dan bergerak ke arah barat daya.
Siklon tropis Seroja menghentak NTT. (Foto: ANTARA FOTO/PION RATULOLI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan siklon tropis Seroja diprediksi akan menguat dalam 24 jam ke depan hingga 7 April 2021.

"Prediksi: Diperkirakan intensitas Siklon Tropis SEROJA menguat dalam 24 jam ke depan dan bergerak ke arah barat daya," ujar BMKG melalui akun Twitter @infoBMKG Senin (5/4).

BMKG menyampaikan siklon tropis Seroja berada di laut Sawu sebelah barat daya Pulau Timor, 10.0LS, 122.7BT atau sekitar 95 km sebelah utara barat laut Rote.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Siklon tropis Seroja dan bibit siklon 90S di selatan Jawa (Banten)Siklon tropis Seroja dan bibit siklon 90S di selatan Jawa (Banten). (Foto: (dok. BMKG)

Kekuatan kecepatan siklon tropis Seroja saat itu mencapai 35 knots atau 65 km/jam. Sedangkan tekanannya mencapai 994 hPa.

Menurut BMKG untuk arah gerak akan mengarah ke Barat Daya dengan kecepatan 10 knots atau 19 km/jam dan bergerak menjauhi wilayah Indonesia. Kendati demikian, BMKG menuturkan kekuatan siklon tropis akan meningkat menjadi 55 knots atau 100 km/jam dengan tekanan 984 hPa.

"Diperkirakan intensitas Siklon Tropis Seroja menguat dalam 24 jam ke depan dan bergerak ke arah barat daya," kata BMKG.

Prediksi untuk 6 April, BMKG menyatakan siklon tropis Seroja akan berada di Samudra Hindia sebelah barat daya Pulau Rote, 11.6LS,120.0BT atau sekitar 360 km sebelah barat barat daya Rote.

BMKG menyatakan siklon tropis Seroja saat ini bergerak ke arah Barat Barat Laut dengan kecepatan 8 knot atau 16 kilometer per jam.

"Arah Gerak: Barat Barat Laut, kecepatan 8 knots (16 km/jam) bergerak menjauhi wilayah Indonesia," ujar BMKG.

Di samping itu Kepala Sub Bidang Produksi Informasi Iklim dan Kualitas Udara Siswanto memastikan Siklon Tropis Seroja yang mengakibatkan peningkatan curah hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat menjadi penyebab banjir bandang di NTT.

"Betul, karena hujan intensitas tinggi penyebab banjir terjadi di wilayah-wilayah yang berkembang awan awan sabuk pusaran Siklon Tropis Seroja yang pusat pusarannya di Laut Sawu dekat dengan Pulau Rote," jelasnya saat ditanya apakah banjir bandang di NTT terkait dengan siklon tropis Seroja, Senin (5/4).

Sebelumnya, Siswanto menjelaskan ketika siklon menjauh dari daratan, masih punya potensi mempengaruhi intensitas hujan deras di daratan dan gelombang tinggi di perairan. Namun, intensitasnya akan berkurang.

"Umumnya semakin jauh pusat siklon, semakin berkurang dampaknya ke tempat-tempat yang berjarak jauh," tulisnya.

Dampak siklon seroja NTT

BMKG menjelaskan pergerakan siklon tropis Seroja akan memberikan dampak terhadap cuaca di Indonesia. Pertama, potensi hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat yang disertai kilat serta angin kencang di sejumlah wilayah.

Beberapa wilayah yang terdampak yakni Nusa Tenggara Timur, dan Intensitas sedang hingga lebat disertai kilat/petir serta angin kencang di wilayah Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Maluku.

Kedua, terjadi gelombang laut dengan ketinggian 1.25-2.5 meter di Selat Sumba bagian timur, Selat Sape, Laut Sumbawa, Perairan utara Sumbawa hingga Flores, Selat Wetar, Perairan Kep. Sabalana hingga Kep.Selayar, Perairan selatan Baubau - Kep.Wakatobi, Perairan Kep.Sermata - Leti, Laut Banda utara bagian barat, dan Laut Arafuru bagian barat.

Ketiga, glombang laut terjadi dengan ketinggian 2.504.0 meter di Selat Sumba bagian barat, Laut Flores, Perairan selatan Flores, Perairan selatan P. Sumba, Laut Sawu, Selat Ombai, dan Laut Banda selatan bagian barat.

Terakhir gelombang laut dengan ketinggian 4.0-6.0 meter di Perairan Kupang-Pulau Rote, Samudra Hindia selatan NTT, dan Laut Timor selatan NTT.

(can/mik)


[Gambas:Video CNN]
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER