Jagat maya kembali dihebohkan dengan dugaan jual beli data penduduk secara online. Baru-baru ini beredar postingan di Twitter adanya dugaan praktik jual beli foto selfi memegang kartu tanda penduduk (KTP) yang dijual di media sosial.
Foto selfie dengan KTP dijual itu beredar di media sosial dan menjadi viral usai dicuitkan akun @recehvasi. Akun itu menyebut bahwa data dan akun foto berkaitan dengan KTP tersebar dan diperjualbelikan oleh oknum tidak bertanggung jawab.
Pemilik akun mewanti-wanti agar masyarakat waspada dengan modus jual-beli data dan foto KTP di medsos. Informasi yang dibagikan terlihat sejumlah foto KTP beserta dengan foto diri (selfie) pemilik yang sedang memegang KTP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sontak postingan itu membuat banyak warganet berkomentar. Sejumlah netizen membanjiri komentar di jagat Twitter. Seperti akun @aycius.
"Serem ya ada yang jual foto selfie orang pegang KTP," ujar @aycius, Jumat(25/6).
Di samping itu ada pula warganet yang menganggap bahwa dugaan penjualan data diri itu merupakan praktik yang disebut menakutkan.
"Sumpah ini nakutin banget.. Pasti buat penipuan.. Kasian orang orang yang dipake buat nipu, mereka yang jual begituan dari sekte mana?" tuturnya.
Lebih lanjut ada pula warganet yang mengimbau untuk berhati-hati jika melakukan kelengkapan data, dengan cara foto swafoto sambil memegang KTB.
"Hati-hati emang sih kalau foto selfie KTP. Tiba-tiba dpt duit aja di rekening, tiba-tiba ditagih sama bunga pinjol yang gak ngotak gedenya. Atau tiba-tiba cek slik BI udah kolektibilitas macet," tutur @rizkarfnsyh.
Kasus jual-beli data pribadi juga belum lama ini terjadi. Sebanyak 279 juta diduga data kependudukan itu bocor dan dijual ke forum daring melalui situs raid forum.
Situs tersebut disebut menjadi tempat populer bagi para peretas, untuk menyebarkan data-data kependudukan WNI.
Data penduduk yang bocor itu terdaftar di BPJS Kesehatan sempat dijual bebas di forum daring beberapa waktu lalu.
Polisi menduga bahwa data tersebut dibobol dari server BPJS Kesehatan. Hanya saja, hingga saat ini pelaku belum tertangkap dan terungkap.
(can/mik)