Cara Kerja Pencarian Tuna Mahal Lewat Aplikasi Laut Nusantara
Aplikasi Laut Nusantara memiliki sejumlah fitur baru seperti pencarian lokasi tuna bernilai tinggi.
Lokasi tiga jenis tuna yang kini bisa dideteksi adalah tuna sirip kuning (yellow fin tuna), tuna sirip biru) blue fin tuna, dan tuna albakore. Sebelumnya aplikasi ini baru bisa mendeteksi lokasi ikan lemuru, tuna mata besar dan cakalang.
Dari data Pusat Informasi Pelabuhan Kementerian Kelautan dan Perikanan, harga Tuna Sirip Kuning di kisaran Rp 50.000/kg, Tuna Sirip Biru sekitar Rp. 100.000/kg, dan Albacore sekitar Rp 50.000/kg.
Sampai tingkat konsumen, harga jual bisa mencapai hingga 3 kali lipatnya. Sementara itu di pasar internasional, seekor tuna Bluefin harganya pernah menembus rekor dunia dengan harga Rp 25 miliar dengan bobot 276 kg.
Peneliti BROL, Eko Susilo menjelaskan cara kerja fitur pendeteksi ikan yang dapat mendeteksi ikan harga mahal seperti tuna sirip kuning, tuna sirip biru dan albacore.
Menurut Eko cara kerja aplikasi Laut Nusantara dengan mendeteksi lokasi daerah penangkapan ikan berdasarkan kesesuaian kondisi laut, berdasarkan berbagai penelitian sebagai area tempat ikan berkumpul.
"Kesesuaian tersebut didasarkan pada kriteria front suhu dan tingginya kesuburan perairan," ujar Eko lewat keterangan tertulis, (17/7).
Dijelaskan Eko, front suhu adalah daerah pertemuan antara massa air hangat dan dingin. Sedangkan kesuburan perairan yang tinggi berasosiasi dengan tersedia makanan ikan berupa plankton, yang melimpah. Kedua kriteria tersebut dianalisis menggunakan data citra satelit.
"Sedangkan untuk pelikan tuna dan cakalang, dihasilkan melalui pendekatan kesesuaian habitat ikan. Kriteria kesesuaian habitat ikan tersebut dianalisis menggunakan pemodelan numerik dan pendekatan statistik non-linear. Yang jelas, lokasi-lokasi keberadaan ikan Tuna Sirip Kuning, Tuna Sirip Biru, dan Albacore ditampilkan secara sederhana sehingga bisa dengan mudah digunakan oleh nelayan," papar Eko.
Lebih lanjut, menurut Kepala Pusat Riset Kelautan BRSDM I Nyoman Radiarta data lokasi ikan didapat dengan mengombinasikan data-data satelit. Sehingga, menuruntnya aplikasi ini bisa memberikan data lokasi ikan dengan segera(real time) setiap hari, seperti dikutip dari situs resmi (29/3).
Lihat Juga : |
Dengan aplikasi ini diharapkan bisa membantu nelayan merencanakan kegiatan penangkapan ikan, mulai menentukan secara mandiri lokasi penangkapan ikan terdekat, estimasi kebutuhan BBM, dan estimasi harga jual, dengan tetap mempertimbangkan kondisi cuaca dan gelombang saat bekerja di laut.
Sebelumnya, aplikasi ini juga sempat mendapat tambahan fitur seperti Garis batas Kedaulatan NKRI (Negara Kedaulatan Republik Indonesia) berdasarkan data BAKAMLA (Badan Keamanan Laut)Garis ZEE (Zona Ekonomi Eksklusif), hingga peta kerawanan laut (area rawan kejahatan), seperti tertulis di laman Google.
Hingga saat ini, Laut Nusantara telah diunduh oleh 52 ribu pengguna dan disosialisasikan di 28 wilayah di Indonesia.