Jeep Indonesia Disomasi Konsumen, Kasus Airbag Tak Mengembang

CNN Indonesia
Selasa, 10 Agu 2021 16:14 WIB
Seorang konsumen mengajukan somasi ke DAS, distributor Jeep Indonesia, usai kecelakaan saat mengemudikan Cherokee.
Ilustrasi Jeep. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia --

Konsumen Jeep yang mengalami kecelakaan di Tol Kanci pada 15 Juli 2021, Muhammad Al Abdullah, resmi mengajukan somasi ke perwakilan Jeep di Tanah Air, DAS Indonesia Motor, usai keluhannya atas produk Jeep yang tidak mendapat respons. Somasi resmi dilayangkan kemarin, Senin (9/8).

"Baru dikirim kemarin tinggal tunggu jawaban saja," ucap pria yang akrab disapa Memet ini melalui pesan singkat, Selasa (10/8).

Memet mengatakan pihaknya masih menunggu jawaban resmi dari DAS. Ia juga mengaku belum mempunyai niat membawa kasusnya ini ke ranah hukum melalui pengadilan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kasus ini bermula saat Memet kecelakaan di jalan tol ketika mengemudikan Jeep Cherokee 3.6L. Ia merasa dirugikan sebab berbagai fitur keselamatan airbag di mobil ini tidak berfungsi.

Memet yang merupakan CEO Garansindo, mantan perusahaan distributor merek Jeep di Indonesia, lantas mengeluhkan masalah itu ke DAS, distributor merek Jeep saat ini.

Memet juga sempat menjabarkan bahwa perangkat keselamatan yang tidak bekerja yakni airbag dan Active Brake Collision System (ABCS). Ia juga menyebut kecelakaan yang menimpanya tergolong fatal, namun sayangnya fitur pada mobilnya malah tidak bekerja.

Dhani Yahya selaku COO DAS Indonesia Motor yang dihubungi melalui telepon dan pesan singkat belum bisa merespons.

Sebelumnya, Dhani Yahya selaku COO DAS Indonesia Motor menjelaskan proses penyelidikan mobil Jeep milik Memet membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Ia mempersilakan bila konsumen akan mengajukan somasi.

"Kami hormati langkah customer apabila mau melayangkan somasi ke principle Jeep," ucap Dhani.

Dhani menyarankan agar Memet lebih bersabar mengingat kondisi global lagi dalam situasi pandemi Covid-19 sehingga menghambat proses investigasi internal.

"Baiknya kita tunggu hasilnya, investigasi process ini cukup memakan waktu, ditambah dengan pandemi," ungkap Dhani.

(ryh/fea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER