Kementerian Kesehatan Vietnam meminta perusahaan pengembang vaksin Covid-19 di negara itu untuk menyerahkan hasil uji coba Fase II dan Fase III awal untuk ditinjau demi penggunaan darurat.
Permintaan ini disampaikan kepada perusahaan biofarmasi Nanogen, pengembang vaksin Covid-19 Nano Covax, yang berbasis di Ho Chi Minh pada 2 Agustus lalu.
Wakil menteri Tran Van Thuan, pemimpin satuan tugas khusus kementerian untuk uji klinis dan pengembangan vaksin Covid-19, mengajukan permintaan tersebut selama pertemuan dengan para ahli.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertemuan ini diadakan untuk meninjau kemajuan terbaru dan upaya untuk memfasilitasi uji klinis dan mendorong laporan data fase I, II, III (a, b) vaksin besutan negara itu, Nano Covax.
Thuan mengatakan vaksin yang diproduksi di dalam negeri akan membantu melindungi kesehatan dan kehidupan masyarakat Vietnam, seerta mengurangi ketergantungan pada impor vaksin asing.
"Kabar baiknya adalah vaksin [Nano Covax] tampaknya aman dan dapat menghasilkan antibodi penawar [SARS-CoV-2] tingkat tinggi. Tetapi kami belum memiliki cukup data tentang sifat pelindung vaksin, lebih banyak waktu dan lebih banyak penelitian diperlukan," ungkapnya seperti dikutip Phnompenhpost (3/8).
Pertemuan ini dihadiri oleh para pemimpin Departemen Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-Pelatihan, Akademi Medis Militer, Institut Nasional Kebersihan dan Epidemiologi, dan Institut Pasteur di Kota Ho Chi Minh.
Menurut perusaan biofarmasi yang berbasis di Ho Chi Minh City itu, uji coba fase III sedang dilakukan dengan 13 ribu relawan yang terbagi menjadi dua kelompok.
Kelompok uji klinis dosis IIIa diuji kepada seribu orang. Sementara uji klinis IIIb diuji ke 12 ribu orang. Total terdapat 13 ribu dosis pertama yang diberikan pada uji klinis fase III. Nano Covax berharap dosis kedua bisa selesai diberikan sebelum pertengahan Agustus.
Tes netralisasi virus pengganti (sVNT) terhadap seribu orang yang terlibat dalam Fase IIIa, menunjukkan terjadi reaksi antibodi penawar 100 persen. Tingkat produksi antibodi ini lebih tinggi dari 30 persen. Meski demikian, pemantauan lebih lanjut tetap diperlukan.
Selain itu, Nanogen juga meminta agar kementerian mempertimbangkan bisa dilakukan uji coba Fase IIIc, yang akan melibatkan 500 ribu hingga satu juta relawan.
Uji coba fase IIIc ini rencananya akan dilakukan bersamaan dengan mengajukan persetujuan bersyarat untuk penggunaan darurat.
Sedangkan uji coba vaksin pada anak-anak berusia 12-18 tahun akan dilakukan setelah persetujuan penuh diperoleh.
Dinas kesehatan menginginkan agar Nanogen menyampaikan laporan hasil penelitian tahap II dan tahap III tahap awal, sehingga Komite Etik Nasional Penelitian Biomedis dapat memulai evaluasi untuk persetujuan darurat Nano Covax.
Vietnam telah mengerahkan banyak ilmuwan terkemuka untuk berpartisipasi dalam penilaian vaksin. Kementerian juga mendukung dan berusaha menciptakan kondisi yang paling menguntungkan bagi tiap perusahaan dan individu untuk berpartisipasi dalam produksi vaksin Covid-19.
Dilansir dari Reuters, sebelumnya Kementerian Luar Negeri Vietnam menyebut telah melakukan pembicaraan dengan Amerika Serikat mengenai produksi vaksin mRNA dalam negeri (22/7).
Negara itu berupaya meningkatkan pasokan di tengah wabah virus corona terburuknya. Saat ini negara negara tersebut tengah menangani infeksi gelombang keempat yang parah, sementara pasokan vaksin masih terbatas di tengah kelangkaan global.
Banyak negara Asia mencari cara untuk membangun produksi vaksin di dalam negeri. Sebab, keterbatasan pasokan vaksin global telah menghambat program vaksinasi di Asia yang tertinggal di Amerika Utara dan Eropa.
(mrh/eks)