Xendit Umumkan Jadi Unicorn Berikutnya di Indonesia

CNN Indonesia
Rabu, 15 Sep 2021 06:30 WIB
Ilustrasi. Layanan pembayaran business-to-business (B2B) Xendit mengumumkan sebagai unicorn berikutnya di Indonesia menyusul Tokopedia, Bukalapak, Gojek, dan Traveloka. (dok. Oppo)
Jakarta, CNN Indonesia --

Layanan pembayaran business-to-business (B2B) Xendit mengumumkan sebagai unicorn berikutnya di Indonesia.

Xendit pun mendeklarasikan diri sebagai layanan pembayaran B2B pertama yang menyandang status unicorn di RI.

"Xendit menjadi startup pembayaran B2B pertama di Indonesia yang meraih status unicorn, setelah mendapatkan pendanaan US$150 juta dari Tiger Global Management, Accel, Amasia dan Justin Kan's Goat Capital," seperti tertulis di akun Instagram resmi Xendit, Selasa (14/9) malam.

Sebelumnya, empat perusahaan asal Indonesia yakni Traveloka, Bukalapak, Gojek, Tokopedia, dan Ovo masuk dalam daftar unicorn dunia yang memiliki valuasi lebih dari US$1 miliar.

[Gambas:Instagram]



Unicorn merupakan istilah yang sangat familiar di dunia perusahaan rintisan atau startup. Istilah unicorn digunakan untuk mendeskripsikan perusahaan privat yang telah mengantongi valuasi lebih dari US$1 miliar.

Istilah unicorn di dunia startup pertama kali diperkenalkan oleh pemodal kapital Aileen Lee pada tahun 2013. Lee menggunakan istilah unicorn untuk mendefinisikan perusahaan teknologi yang dinilai memiliki ide dan solusi tak biasa dengan valuasi lebih dari US$1 miliar.

Valuasi startup merupakan nilai ekonomi dari bisnis yang digeluti suatu perusahaan rintisan. Valuasi biasanya dijadikan acuan untuk mengukur seberapa besar potensi bisnis sebuah perusahaan.

Penghitungan valuasi startup dan perusahaan konvensional sebenarnya tidak jauh berbeda.

Valuasi perusahaan konvensional mempertimbangkan beberapa aspek termasuk nilai perusahaan di bursa saham, nilai dari jenis saham lain yang dimiliki perusahaan, utang perusahaan, dan uang tunai yang dimiliki perusahaan.

Sementara bagi startup yang sejak tahap awal berdiri bisnis belum mendapat pemasukan atau keuntungan. Pendiri perusahaan atau calon investor akan mempertimbangkan aspek-aspek seperti jumlah dan nominal transaksi, jumlah pengguna, teknologi produk, kualitas tim, dan kompetitor.

Perusahaan yang mengantongi status unicorn berdasarkan penilaian yang dikembangkan oleh pemodal ventura dan investor yang berpartisipasi dalam putaran pendanaan. Semua unicorn sejatinya adalah startup, hanya nilainya dinilai berdasarkan potensi pertumbuhan dan perkembangan bisnis.

(eks)


KOMENTAR

TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK