Sebuah satelit rahasia milik pemerintah China yang diluncurkan pada Senin (27/9) kemarin sampai saat ini nasibnya belum diketahui.
Menurut laporan Space News, Selasa (28/9), satelit rahasia itu diluncurkan dari Pusat Peluncuran Satelit Xichang sekitar pukul 04.20 waktu setempat pada Senin kemarin. Satelit itu diluncurkan menggunakan roket Long March 3B.
Roket itu dilaporkan melintas di atas langit Australia, dan sempat diduga sebagai benda asing atau UFO.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sampai saat ini perusahaan yang meluncurkan roket itu, Penerbangan dan Teknologi China (CASC), serta pemerintah China belum memberikan konfirmasi apakah roket dan satelit itu berhasil mencapai orbit.
Sebab menurut kebiasaan, pemerintah China kerap memberitahukan tentang keberhasilan atau kegagalan misi ruang angkasa mereka tidak lama setelah peluncuran.
Menurut data Skadron Kendali Ruang Angkasa ke-18 Korps Angkatan Luar Angkasa Amerika Serikat, muatan yang dibawa roket itu memasuki orbit pada jarak 177x40.105 kilometer, dengan tingkat kemiringan 51 derajat.
Roket itu diperkirakan membawa satelit Shiyan-10 yang bertujuan sebagai wahana uji coba. Akan tetapi, mereka tidak merinci uji coba apa yang dilakukan oleh satelit itu.
Di sisi lain, kemarin China juga meluncurkan roket Kuaizhou-1A dari Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan di Gurun Gobi.
Roket itu membawa satelit Jilin-1 Gaofen buat keperluan observasi dan penginderaan jauh. Satelit itu dilengkapi dengan kamera dan lensa yang dioperasikan oleh Akademi Ilmu Pengetahuan China.
(ayp/ayp)