Saat ini warga perlu melakukan pemindaian QR Code untuk memasuki ruang publik seperti seperti mal, bioskop, restoran dan stasiun, masyarakat diharuskan pada aplikasi PeduliLindungi sebagai syaratnya.
Kini terdapat cara lain untuk melakukan scan QR Code tanpa aplikasi PeduliLindungi yakni dengan menggunakan 15 aplikasi yang telah terintegrasi.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi resmi mengintegrasikan 15 aplikasi yang bisa mengakses aplikasi PeduliLindungi hari ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebanyak 15 aplikasi tersebut adalah:
"Melalui acara ini kerja sama mitra scan QR PeduliLindungi dengan resmi saya luncurkan," kata Press Conference: Launching Integrasi Fitur QR Code Peduli Lindungi yang berlangsung secara daring, Kamis (7/10).
Dengan demikian, kini masyarakat dapat melakukan scan QR Code untuk memasuki ruang publik seperti mal sampai bioskop tanpa perlu menginstal aplikasi Peduli Lindung, melainkan hanya dengan salah satu dari kelima belas aplikasi tersebut yang telah terinstal pada ponsel mereka.
Sebagai contoh, masyarakat dapat melakukan scan QR Code dengan menggunakan aplikasi Tokopedia, Shopee, Grab, hingga Gojek.
Berikut caranya:
Sebelumnya, Setiaji sempat menyebut langkah integrasi ini merupakan solusi bagi warga yang mengeluh tak bisa memasang aplikasi Pedulilindungi akibat memori ponsel yang sudah penuh.
Sehingga, dengan integrasi ini warga tak perlu lagi menginstal aplikasi Pedulilindungi terpisah dan bisa menggunakan aplikasi yang sudah mereka miliki.
Lebih lanjut Budi menerangkan integrasi ini juga membuat fitur PeduliLindungi tetap bisa digunakan untuk tiga hal utama dalam penanganan pandemi Covid-19 yaitu screening, tracing atau pelacakan mendukung implementasi protokol kesehatan (prokes).
Dia menyampaikan, pihaknya mulai mencoba mengintegrasikan PeduliLindungi dengan enam aktivitas masyarakat yaitu perdagangan, transportasi, pariwisata, perkantoran, pendidikan, dan keagamaan.
"PeduliLindungi secara agresif atau bertahap akan kita implementasikan ke enam aktivitas utama tadi untuk screening, tracing, dan prokes," tuturnya.
Chief Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan, Setiaji, mengungkapkan jumlah aplikasi yang terintegrasi dengan PeduliLindungi bakal bertambah sebanyak 35 dalam waktu dekat.
Menurutnya, 35 aplikasi yang bakal terintegrasi dengan PeduliLindungi tersebut tengah dalam tahap tes keamanan dan administrasi saat ini.
"Memang selani 15 aplikasi yang saat ini kita luncurkan, masih ada beberapa mitra lain yang sedang berproses yang sedang tes secara keamanan, kemudian proses administrasi," ujarnya.
Namun, Setiaji belum mau membeberkan secara rinci 35 aplikasi yang bakal terintegrasi dengan PeduliLindungi tersebut. Ia hanya menyampaikan, 35 aplikasi itu ada yang berlatar belakang kesehatan, perbankan, hingga perjalanan.
(mrh/eks)