Tips Amati Puncak Hujan Meteor Orionids Malam Ini

CNN Indonesia
Kamis, 21 Okt 2021 11:20 WIB
Sejumlah tips untuk mengamati puncak hujan meteor orinoids malam ini.
Ilustrasi. Sejumlah tips untuk mengamati puncak hujan meteor orinoids malam ini. (AFP PHOTO / Patrick HERTZOG)
Jakarta, CNN Indonesia --

Puncakhujan meteor Orionids akan mulai malam ini 21-22 Oktober yang bisa disaksikan dengan sejumlah tips berikut.

Namun, kemungkinan momen puncak hujan meteor tersebut akan sulit diamati lantaran bertepatan dengan bulan purnama yang terjadi sehari sebelumnya pada 20 Oktober. Imbasnya, langit malam akan cukup terang sehingga menyulitkan pengamatan terhadap hujan meteor Orionid.

Hujan meteor Orionid merupakan hujan meteor kedua yang mengalami puncaknya pada Oktober setelah hujan meteor Draconid yang mencapai puncaknya pada 8 Oktober lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terjadi akibat Komet Halley

Selain itu, hujan meteor Orionid juga merupakan hujan meteor kedua yang berasal dari sisa jejak debu komet Halley setelah hujan meteor Eta Aquarids yang biasanya terjadi pada Mei, seperti dikutip dari Time and Date

Komet ini terakhir mengunjungi Bumi pada 1986. Ketika lewat dekat Bumi, komet ini meninggalkan jejak debu di lintasannya. Ketika orbit Bumi melewati jejak debu berupa batu dan es ini, keduanya masuk ke atmosfer Bumi dan terbakar dan terlihat sebagai hujan meteor bagi pengamat di Bumi. Debu dan batu ini terbakar di ketinggian 100 kilometer dari permukaan.

Hujan meteor deras

Kemudian hujan meteor ini biasanya menyajikan 80 meteor per jam pada masa puncaknya. Namun beberapa tahun ke belakang, angka tersebut jauh menurun dengan hanya 20 hingga 30 meteor yang terlihat dalam satu jam. Terlebih tahun ini dibarengi dengan fenomena bulan penuh yang semakin menyulitkan pengamatan.

Hujan meteor Orionid disebut sebagai meteor yang sangat cepat. Meteor-meteor tersebut melesat dapat melesat di atmosfer Bumi dengan kecepatan hingga 66 kilometer per detik. Kemudian hujan meteor ini juga disebut cukup redup saat melesat di atmosfer.

Meski begitu, meteor-meteor tersebut meninggalkan bekas cahaya pada jalur lintasnya beberapa detik setelah melintas, membuat pengamat tetap bisa menikmati fenomena ini.

Tips mengamati

Meski begitu, pencari bintang disarankan untuk mencari lokasi yang jauh dari lampu kota dengan polusi cahaya seminimal mungkin untuk tetap dapat mengamati fenomena hujan meteor ini. Waktu terbaik untuk mengamati fenomena hujan meteor Orinoid disebut sekitar jam 2 pagi.

Dilansir dari Space, fenomena hujan meteor ini tidak memerlukan peralatan khusus. Pengamat hanya perlu membiarkan mata beradaptasi dengan kegelapan untuk dapat melihat meteor-meteor tersebut melintas dan berpendar di langit.

Disarankan pula agar pengamat menempatkan diri di lokasi berbayang agar mata tidak beradaptasi dengan terangnya bulan purnama. Mengamati sambil berlindung di bawah pohon, bayangan bangunan, atau duduk di bawah bayangan mobil bisa membantu.

Asal konstelasi

Dilansir dari Earth Sky, hujan meteor Orionid diberi nama demikian karena posisi meteor-meteor tersebut saat berpendar berada pada arah yang yang sama dengan konstelasi bintang Orion Si Pemburu yang terkenal. Konstelasi tersebut berada di arah timur setelah tengah malam pada Oktober.



(lnn/eks)


[Gambas:Video CNN]
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER