Sengketa Paten, Samsung Dilarang Jualan Ponsel di Rusia

CNN Indonesia
Senin, 25 Okt 2021 08:35 WIB
Logo Samsung. (CNN Indonesia/Jonathan Patrick)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pengadilan Rusia telah melarang Samsung mengimpor dan menjual 61 model smartphone di Rusia akibat gugatan kekayaan intelektual yang berkaitan sistem Samsung Pay.

Gugatan itu diajukan perusahaan berbasis di Swiss, SQWIN SA, yang mengklaim bahwa Samsung Pay melanggar paten sistem pembayaran elektronik yang sudah terdaftar di Rusia.

Dalam putusan per 19 Oktober, Pengadilan Arbitrase Moskow membuat daftar 61 model ponsel Samsung yang menjalankan Samsung Pay termasuk Galaxy Z Fold3 dan Z Flip3.

Samsung telah mengajukan banding atas keputusan tersebut dan belum dilarang secara hukum untuk menghentikan penjualan ponselnya.

Keputusan pengadilan, tertanggal 27 Juli, menguatkan klaim SQWIN SA tetapi tidak mencantumkan perangkat yang dimaksud. Ini membuat SQWIN SA mengajukan banding pada Agustus, seperti dikutip dari Reuters beberapa waktu lalu.

Putusan pengadilan pada Oktober menyatakan bahwa putusan tambahan dapat diajukan banding dalam waktu satu bulan setelah adopsi.

Masalah tersebut bermula pada 2013 ketika Victor Gulchenko mengajukan paten untuk sistem transaksi online yang kemudian didaftarkan pada April 2019 dan diberikan kepada SQWIN SA. Samsung Pay diperkenalkan pada 2015 dan masuk ke Rusia setahun kemudian seperti dilansir dari GSM Arena.

Sampai saat ini, Samsung Pay dianggap sebagai sistem pembayaran nirsentuh ketiga yang paling banyak digunakan di Rusia dengan 17 persen transaksi, setelah Apple Pay (30 persen) dan Google Pay (32 persen). Menurut pakar hukum, dua layanan terakhir juga dapat menjadi korban paten SQWIN SA.

(fea/mrh/fea)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK