Arkeolog Bantah Sebutan Harta Karun Sriwijaya Atas Temuan Sungai Musi

CNN Indonesia
Selasa, 26 Okt 2021 18:25 WIB
Arkeolog membantah sebutan harta karun untuk temuan benda peninggalan Sriwijaya yang diambil nelayan di Sungai Musi.
Arkeolog membantah sebutan harta karun untuk temuan benda peninggalan Sriwijaya yang diambil nelayan di Sungai Musi. (Dok.Kompaks)
Jakarta, CNN Indonesia --

Arkeolog di Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, Sonny C Wibisono membantah temuan peninggalan Kerajaan Sriwijaya di Sungai Musi disebut sebagai harta karun.

Menurutnya temuan ini merupakan benda bersejarah yang memiliki arti penting untuk membuat rekonstruksi atas apa yang telah terjadi di masa lalu.

"Barangkali yang lebih tepat istilah yang biasa kami pakai bukan harta karun, tetapi peninggalan arkeologi atau bersejarah yang sebenernya dilindungi sebagai cagar budaya," kata Sonny kepada CNNIndonesia.com, Selasa (26/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut menurutnya temuan masyarakat ini akan bermakna bila diperoleh informasi tentang konteks atau tempat kejadian perkara. Sehingga dapat ditindaklanjuti dan ditafsirkan berdasarkan kelengkapan.

"Apakah temuan ini merupakan bagian dari sebuah situs atau hanya merupakan temuan berdiri sendiri," jelas Sonny.

Sonny menilai meskipun temuan tersebut pecahan dari satu kesatuan benda utuh, tetapi bila ditemukan dalam konteks yang banyak dan datanya menunjukkan konsentrasi yang padat, Sonny menilai data ini akan menjadi penting untuk sejarah di Palembang itu sendiri.

"Oleh karena itu bila ada temuan seperti ini bisa dikontak Balai Arkeologi atau Balai Pelestarian di wilayah setempat, karena kumpulan data sudah ada di sana," ujarnya.

Bukan hal aneh

Ia pun menyebut penemuan harta karun sisa Kerajaan Sriwijaya di Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan bukan sesuatu yang aneh.

"Penemuan barang peninggalan di Sungai Musi bukan sesuatu yang aneh," jelas Sonny.

Sebab, menurutnya jalur Sungai Musi merupakan lintasan yang menghubungkan kawasan pesisir dan pedalaman.

Penemuan harta karun sisa peninggalan bersejarah dari Kerajaan Sriwijaya dibeberkan Majalah Wreckwatch edisi terbaru musim panas 2021. Kebanyakan benda-benda tersebut ditemukan di Sungai Musi yang merupakan awal pusat perdagangan atau jalur sutra di Asia Tenggara antara abad ketujuh sampai 10.

Sebelum itu, para nelayan juga lebih dulu menemukan harta karun yang diduga peninggalan masa lalu saat melakukan penyelaman malam hari di Sungai Musi. Para nelayan menemukan batu permata, cincin upacara emas, koin, dan lonceng perunggu biarawan.

Salah satu penemuan yang paling luar biasa sejauh ini adalah patung Buddha abad ke-8 berukuran nyata yang bertatahkan permata yang ditaksir memiliki harga sampai miliaran rupiah.

Temuan benda sejarah marak

Sementara itu, Sonny juga membuka kemungkinan masih banyak temuan arkeologi lain yang mungkin masih akan ditemukan di berbagai tempat di Indonesia. Terlebih, banyak orang yang disebut sengaja mencari peninggalan sejarah untuk dijual sebagai barang antik.

"Sejalan dengan pembangunan jalan dan infrastruktur yang kini sedang digalakkan seperti tol Yogyakarta-Solo, kenyataannya banyak situs baru yang muncul dalam proses pembangunan seperti itu."

"Atau bahkan ada orang yang memang sengaja mencari barang antik untuk dijual seperti yang terjadi di berbagai tempat di Indonesia. Data ini yang biasanya menghilangkan jejak dari sejarah kita," terang Sonny menjelaskan.

(ttf/eks)


[Gambas:Video CNN]
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER