Apple Siapkan Fitur Deteksi Kecelakaan dan Kondisi Darurat

CNN Indonesia
Minggu, 07 Nov 2021 08:46 WIB
Apple melalui perangkat iPhone dan Apple Watch akan menghadirkan fitur pendeteksi kecelakaan. (Foto: Istockphoto/razerbird)
Jakarta, CNN Indonesia --

Perangkat Apple dilaporkan bakal menghadirkan fitur baru berupa pendeteksi kecelakaan mobil secara otomatis ke iPhone dan Apple Watch.

Menurut laporan Wall Street Journal yang dilansir Digital Trends, fitur ini akan dirilis mulai awal 2022. Kemungkinan fitur baru bisa digunakan untuk iOS 16.

Laporan tersebut mengklaim bahwa Apple akan bekerja menggunakan sensor yang ada di iPhone dan Apple Watch untuk mendeteksi lonjakan gravitasi yang tiba-tiba atau yang lebih dikenal sebagai g-force, pada benturan.

Hal tu dilakukan dengan cara yang sama seperti Apple Watch bekerja saat ini untuk mendeteksi jatuh.

Sampai saat ini, belum ada penjelasan rinci tentang cara kerja fitur pendeteksi kecelakaan di iPhone dan Apple Watch.

Sebuah notifikasi akan muncul dan saat pengguna tidak merespons pemberitahuan awal, otomatis telepon akan langsung menghubungi 911 atau panggilan darurat lainnya.

Pendeteksi kecelakaan milik Apple itu disebut bukan yang pertama. Google Pixel sudah lebih dulu memiliki pendeteksi tabrakan mobil dan panggilan layanan darurat otomatis di beberapa negara sebagai bagian dari aplikasi Keamanan Pribadi Google.

Sementara itu dilansir MacRumors, laporan menyebut bahwa Apple telah menguji fitur pendeteksi kecelakaan tersebut pada tahun lalu dengan mengumpulkan data yang dibagikan secara anonim oleh pengguna iPhone dan Apple Watch.

Dari situ, telah terdeteksi lebih dari 10 juta dugaan dampak kendaraan dengan 50 ribu di antaranya masuk ke panggilan layanan darurat 911.

Karena Smartphone adalah alat yang paling banyak digunakan oleh semua orang, produsen ponsel telah menerapkan fitur untuk memitigasi beberapa masalah yang mereka sebabkan.

Baru-baru ini, pengguna jalan merasa terganggu ketika banyak orang yang lebih memperhatikan ponsel mereka untuk bernavigasi atau mengirim pesan teks sambil berjalan.

Hal itu dianggap berbahaya dan dapat menimbulkan bahaya bagi pengguna jalan lainnya.

Menurut survei Dewan Keamanan Nasional, penggunaan ponsel saat berkendara menyumbang 13,4 persen dari kecelakaan mobil.

Pada data yang sama, di samping melacak pengguna yang tidur, petunjuk volume headphone dan fitur serupa lainnya dimaksudkan untuk mengurangi efek negatif dari ketergantungan ponsel yang berlebihan.

(ttf/fjr)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK