Jakarta, CNN Indonesia --
Puluhan nama ilmuwan Indonesia masuk dalam daftar 2 persen ilmuwan berpengaruh di dunia. Daftar nama tersebut merupakan rilisan tahunan Stanford University.
Data disusun oleh tiga ilmuwan dari Stanford University, Jeroen Bass, Kevin Boyack, dan John P.A. Ioannidis. Data tahunan dipublikasikan 20 Oktober 2021 lalu, bekerja sama dengan Elesevier BV.
Dalam daftar yang diakses dari Digital Commons Data pada Selasa (9/11), terdapat 58 nama yang mewakili Indonesia dari berbagai macam perguruan tinggi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terdapat 58 nama dengan kode negara IDN atau Indonesia. Pemeringkatan ini dilakukan berdasarkan jumlah publikasi ilmiah, serta jumlah pengkutipan atas publikasi ilmiah yang dibuat para ilmuwan.
Sejumlah perguruan tinggi kenamaan Indonesia sumbangkan nama-nama periset atau ilmuwannya, seperti Universitas Gadjah Mada yang menyumbangkan tiga nama.
"Masuknya peneliti UGM ke dalam Top 2% World Rangking Scientist 2021 membuktikan bahwa peneliti UGM diakui secara internasional dengan publikasi yang banyak disitasi para peneliti lain di seluruh dunia," ujar Direktur Penelitian UGM, Prof. Dr. Mustofa, Apt., M.Kes., dilansir dari situs resmi UGM.
Sementara itu, Institut Teknologi Bandung sumbangkan 10 nama ilmuwannya, terbagi dari berbagai macam bidang. Universitas Diponegoro menorehkan tiga nama dalam daftar dua persen ilmuwan berpengaruh dunia tersebut.
Universitas Islam Indonesia sumbangkan satu nama, yaitu Is Fatimah seorang ilmuwan kimia yang aktif mengajar di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam atau FMIPA UII.
Hingga tahun 2021, Prof. Is Fatimah berhasil mengantongi setidaknya 1.304 jumlah sitasi, 14 indeks-h Scopus, dan 17 indeks-h Google Scholar.
"Dalam 2 tahun terakhir saya memang lebih banyak berkolaborasi dengan kolega-kolega yang ada di luar negeri terutama untuk sharing facility. Tampaknya memanfaatkan kolaborasi yang positif itu sangat penting untuk membangun ide-ide pengembangan keilmuan", kata Is Fatimah di situs resmi UII.
Daftar lengkap 2 persen Ilmuwan Berpengaruh dunia di halaman berikutnya..
Inilah daftar ilmuwan Indonesia yang masuk 2 persen ilmuwan paling berpengaruh versi penelitian Stanford University, dilansir dari Digital Commands Data:
- Abdul Rohman - Universitas Gadjah Mada
- Tommy Firman - Institut Teknologi Bandung
- Bambang Kuswandi - Universitas Jember
- Suryadi Ismadji - Widya Mandala Surabaya Catholic University
- Daniel Murdiyaso - Center for International Forestry Research
- Anne Larson - Center for International Forestry Research
- A.S. Silitonga - Politeknik Negeri Medan
- Ferry Iskandar - Institut Teknologi Bandung
- Is Fatiman - Univesitas Islam Indonesia
- William A. Hawley - UNICEF
- Asep Bayu Dani Nandiyanto - Universitas Pendidikan Indonesia
- Nandy Putra - Universitas Indonesia
- Heru Susanto - Universitas Diponegoro
- Afriyanti Sumboja - Institut Teknologi Bandung
- Mohammad Ali Fulazzaky - Universitas Djuanda
- Dwi Suhartanto - Politeknik Negeri Bandung
- T. Herawan - Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo
- Harapan - Universitas Syiah Kuala
- Mohammed Ali Berawi - Universitas Indonesia
- M. A. Marfai - Universitas Gadjah Mada
- I. G. Wenten - Institut Teknologi Bandung
- S. Sugiharto - Universitas Diponegoro
- Raymond Prananta - Universitas Pelita Harapan
- Sri Rezeki Hadinegoro - Universitas Indonesia
- Nugroho Agung Pambudi - Universitas Sebelas Maret
- Achmad Syaifuddin - Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
- Agus Setyo Muntohar - Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
- Rosari Saleh - Universitas Indonesia
- Ratih Pangestuti - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
- A. Widodo - Universitas Diponegoro
- Antonius Indarto - Institut Teknologi Bandung
- Ahmad Maryudi - Universitas Gadjah Mada
- Iqbal R.F. Elyazar - Oxford University Clinical Research Unit
- Suwarno - Institut Teknologi Bandung
- Z. A. Muchlisin - Universitas Syiah Kuala
- Heni Rachmawati - Institut Teknologi Bandung
- Marcelinus Christwardana - Institut Teknologi Bandung
- Hairul Abral - Universitas Andalas
- Anuraga Jayanegara - IPB University
- Peter Holmgren - Center for International Forestry Research
- Jeanne Adiwinata Pawitan - Universitas Indonesia
- R. Tedjo Sasmono - Eijkman Institute for Molecular Biology
- Riyanarto Sarno - Institut Teknologi Sepuluh Nopember
- H. Ambarita - Universitas Sumatera Utara
- Tole Sutikno - Universitas Ahmad Dahlan
- Zulvikar Syambani Ulhaq - State Islamic University of Malang
- Pekik Argo Dahono - Institut Teknologi Bandung
- Soewarta Kosen - Independen
- Irwan Katili - Universitas Indonesia
- Moh Yasin - Universitas Airlangga
- Dipo Aldila - Universitas Indonesia
- Achmad Munir - Institut Teknologi Bandung
- Taufiq Hidayat - Institut Teknologi Bandung
- Muhammad Harun Achmad - Universitas Hasanuddin
- Muhammad Nurdin - Universitas Halu Oleo
- Suyanto - Telkom University
- Batara Surya - Bosowa University
- Mahyuddin K.M Nasution - Universitas Sumatera Utara