Telkomsel Ungkap Alasan Internet Mati Saat Banjir 2 Pekan di Sintang

CNN Indonesia
Rabu, 10 Nov 2021 15:30 WIB
Telkomsel mengungkap alasan layanan internet dan telekomunikasi di Sintang mati saat banjir yang tak kunjung surut dua pekan.
Ilustrasi. Telkomsel mengungkap alasan layanan internet dan telekomunikasi di Sintang mati saat banjir yang tak kunjung surut dua pekan. (CNN Indonesia/ Susetyo Dwi Prihadi)
Jakarta, CNN Indonesia --

Telkomsel mengungkap masalah yang menyebabkan jaringan internet dan telekomunikasi di Sintang mati usai banjir yang melanda kawasan itu selama dua pekan.

Manager Network Service Telkomsel Pontianak, Roni Don Bosco Manurung menyatakan gangguan layanan yang terjadi pada telkomsel diakibatkan oleh debit air yang tak kunjung surut di ruang genset dan kelistrikan Telkom Sintang.

"Gangguan terjadi karena masuknya debit air yang terus tinggi hingga mencapai lebih dari 1 meter di ruang genset dan kelistrikan Telkom Sintang, 30 cm di ruang perangkat," kata Roni lewat keterangan resmi, Rabu (10/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sehingga, Roni dan pihaknya mengambil tindakan untuk menghentikan operasional perangkat.

"Sehingga dilakukan tindakan pemberhentian operasi perangkat yang dicatu kelistrikan pada pukul 00.02 WIB atas pertimbangan keselamatan jiwa pekerja yang ada dalam ruangan kantor dan masyarakat sekitarnya, mengingat potensi bahaya yang mungkin terjadi," ujarnya.

Imbasnya, terjadi penurunan kualitas layanan komunikasi Telkomsel di beberapa wilayah di Kabupaten Kapuas Hulu, Melawi, dan Sintang Kalimantan Barat pada hari Senin 8 November 2021.

Atas kendala tersebut, Roni menyampaikan maaf kepada seluruh pelanggan terdampak dan menyatakan saat ini pihaknya tengah melakukan upaya pemulihan.

"Hingga saat ini kami bersama TelkomGroup terus berusaha melakukan recovery (pemulihan) layanan secara cepat dan aman hingga layanan dapat pulih kembali," pungkasnya.

Hingga Selasa (9/11) petang tercatat tujuh kecamatan di Kabupaten Sintang masih terendam. Sebelumnya tercatat total 12 kecamatan menjadi wilayah yang terkena banjir.

Tujuh kecamatan yang masih terendam banjir saat ini yaitu Sintang, Dedai, Kelam Permai, Binjai Hulu, Sepauk, Ketungau Tengah, dan Tempunak.

Tujuh kecamatan itu masih terendam banjir antara 30 centimeter sampai dengan satu meter di area jalan protokol. Sementara di area bantaran sungai, banjir terpantau setinggi 2-3 meter.

Selain gangguan jaringan, banjir di Kabupaten Sintang juga mengganggu pasokan listrik di wilayah tersebut.

"Beberapa gardu PLN juga masih terendam sehingga ada wilayah yang masih tidak dapat dialiri listrik," kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Ganip Warsito dalam keterangan tertulis, Rabu (10/11).

[Gambas:Video CNN]



(lnn/eks)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER