Jakarta, CNN Indonesia --
Zebra memiliki ciri khas berupa rambutnya yang bergaris berwarna kontras, hitam dan putih. Bagaimana penjelasan sains dibalik rambut hitam-putih zebra?
African Wildlife Foundation mengungkapkan warna hitam-putih yang menakjubkan dari kuit berambut zebra sangat kontras dengan padang rumput yang menjadi habitat hidupnya.
Zebra berasal dari hutan yang lebih dominan dengan warna rumput kering, coklat-hijau, tanpa pohon di wilayah Afrika Timur dan selatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Garis dan motif tiap individu zebra unik dan berlainan. Ada tiga spesies zebra yang hidup saat ini, zebra dataran (Equus quagga), zebra gunung (E. zebra) dan zebra Grevy (E. grevyi) dengan masing-masing spesies juga memiliki pola garis yang berbeda.
Dilansir dari Live Science, untuk sebagian zebra, bagian yang lebih gelap dari kulit mereka berwarna hitam sedangkan bagi yang lain berwarna cokelat. Beberapa hanya memiliki garis-garis di bagian tubuh, tapi tidak ada di kaki mereka.
The Quagga Project menyebut Subspesies zebra dataran yang punah yang disebut quagga (E. quagga quagga) memiliki garis minimal di kepala, surai, dan lehernya.
Ahli Ekologi Perilaku dan Evolusioner sekaligus Ahli Biologi Konservasi University of California, Tim Caro mengatakan terlepas dari pola dan warna yang berbeda, semua zebra sesungguhnya memiliki warna kulit yang sama.
Namun, pernyataan tersebut tidak menjawab pertanyaan apakah rambut mereka berwarna hitam dengan garis-garis putih atau sebaliknya.
Untuk mengetahuinya, peneliti harus melihat ke melanosit zebra yang berfungsi menghasilkan pigmen untuk rambutnya.
Menurut Caro, meskipun zebra memiliki kulit hitam, proses perkembangan yang berbeda menentukan warna rambut mereka, seperti halnya orang berkulit terang dapat memiliki rambut gelap.
Faktanya, zebra sebenarnya memiliki lebih banyak rambut berwarna terang daripada yang gelap, misalnya perut mereka biasanya berwarna terang. Hal itu mungkin yang menyebabkan zebra terlihat berwarna putih dengan garis-garis hitam.
Menurut ulasan di Journal of Investigative Dermatology yang terbit pada 2005, setiap helai rambut zebra, baik terang maupun gelap yang tumbuh dari folikel yang diisi dengan sel melanosit.
Sel-sel tersebut menghasilkan pigmen yang menentukan warna rambut dan kulit.
Alat berlindung dari serangan? Simak di halaman berikutnya..
Sebelumnya Live Science juga pernah melaporkan bahwa pigmen penghasil warna kulit dan rambut itu dikenal sebagai melanin; banyak melanin mengarah ke warna yang lebih gelap, seperti coklat tua atau hitam dan lebih sedikit melanin yang menyebabkan warna lebih terang, seperti hazel atau pirang.
Pada dasarnya, rambut hitam zebra penuh dengan melanin, tetapi melanin tidak ada pada rambut putih karena folikel yang membentuk garis-garis rambut putih telah mematikan melanosit, yang berarti mereka tidak menghasilkan pigmen.
Caro menjelaskan produksi melanin dari melanosit dicegah selama perkembangan rambut putih, tetapi bukan rambut hitam. Dengan kata lain, dijelaskan Britannica, untuk zebra keadaan 'dafault' hewan adalah untuk menghasilkan rambut hitam.
Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa zebra adalah hewan berambut hitam dengan garis-garis putih.
Di balik semua rambut itu, kulit zebra juga berwarna hitam. Zebra yang dicukur, tanpa belang, hampir tidak dapat dikenali, seperti hewan yang serba hitam.
Dalam sejarah studi tentang zebra, para peneliti telah mengajukan setidaknya 18 teori berbeda tentang mengapa zebra memiliki belang, dengan penjelasan mulai dari kamuflase hingga perlindungan terhadap pemangsa hingga tanda keunikan seperti sidik jari manusia.
"Orang-orang telah berbicara tentang belang zebra selama lebih dari seratus tahun, tetapi itu hanya masalah benar-benar melakukan eksperimen dan berpikir jernih tentang masalah ini untuk memahaminya dengan lebih baik," ungkap Caro.
Sampai saat ini, proses biologis yang pasti di balik garis-garis zebra belum diketahui.
Namun dalam sebuah studi tahun 2016 yang terbit di Jurnal Nature menyebut pada tikus belang Afrika (Rhabdomys pumilio) yang juga memiliki garis-garis terang dan gelap di sepanjang tubuh berrambut mereka, gen Alx3 lebih aktif di sepanjang garis-garis terang daripada garis-garis gelap.
Alx3 secara efektif menghentikan gen pengatur utama yang bertanggung jawab atas perkembangan melanosit, yang menyebabkan rambut berwarna terang.
Dari hasil penelitian Caro dan rekan-rekannya, pola unik ternyata berfungsi mengusir lalat penggigit yang dapat membawa penyakit berdampak fatal bagi zebra.
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2020 di jurnal Proceedings of the Royal Society B, peneliti menemukan bahwa lalat kuda Afrika lebih jarang mendarat di atas kuda yang punya kulit bergaris atau kotak-kotak daripada pada kuda dengan kulit berwarna solid.
"Hanya ada sedikit mamalia dengan garis-garis kontras seperti zebra. Okapi memiliki garis-garis serupa di pantat, tetapi selain itu, tidak ada spesies lain yang benar-benar memiliki garis-garis hitam dan putih yang benar-benar berbeda."
"Dugaan saya, fungsi pencegah lalat unik untuk equid karena mereka sangat rentan terhadap penyakit yang dibawa oleh gigitan tertentu. terbang di Afrika," jelas Caro.
