Penjelasan Ahli Virus Soal Kabar Mutasi Corona Delmicron

CNN Indonesia
Minggu, 26 Des 2021 13:16 WIB
Kata Delmicron menjadi perbincangan. Sejumlah klaim tidak resmi menyebut Delmicron merupakan gabungan antara Delta dan Omicron.
Ilustrasi. Kata Delmicron menjadi perbincangan. Sejumlah klaim tidak resmi menyebut Delmicron merupakan gabungan antara Delta dan Omicron. (Foto: iStockphoto/oonal)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ahli Mikrobiologi sekaligus Staf Pengajar Biologi, Universitas Padjadjaran, Mia Miranti menjelaskan kabar soal fenomena mutasi baru, yang disebut penggabungan varian Delta dan Omicron (Delmicron).

Mia mengatakan jika virus menginfeksi seseorang biasanya salah satu mutasi yang dominan lah yang akan menginfeksi, bukan kombinasi dari dua varian.

Menurutnya, pembuktian bahwa ada varian virus SarS-CoV-2 baru sebenarnya harus dilihat berdasarkan genom sekuens dari virusnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak mungkin dua duanya dalam satu waktu menginfeksi objek yang sama. Mana yang duluan, dia yang akan menguasai objeknya," ujar Mia kepada CNNIndonesia.com lewat pesan teks, Minggu (26/12) siang.

Ia menjelaskan jika varian gabungan dari Delta dan Omicron diberi nama Delmicron hanya karena gejala penyakitnya mirip, bukan berarti virusnya mengalami mutasi.

"Kalau dilihat dari gejala penyakit, untuk varian omicron dan delta pasti mirip karena omicron sendiri sudah terbentuk dari gabungan 4 varian corona virus tersebut," tuturnya.

Hal tersebut dijelaskan Mia, lantaran sifat virus menggunakan objek sebagai tempat multiplikasi virus. Sehingga tidak mungkin satu objek melakukan multiplikasi untuk dua virus yang berbeda.

Lebih lanjut Mia menampik jika varian Delmicron menjadi salah satu faktor adanya lonjakan kasus Covid-19. Menurutnya, meningkatnya kasus harian disebabkan oleh beberapa faktor.

Pertama, misalnya ada individu yang membawa virus dari luar seperti contohnya kasus delta dari India ke Indonesia.

Kedua, terdapat mutasi virus di sebuah wilayah, seperti contohnya mutasi Omicron atau B.1.1.529 dari Afrika Selatan. Ketiga, vaksin dianggap sebagai pelindung, padahal menjadi pencegah agar yang tertular tidak mengalami penyakit lebih parah.

Kemudian Mia menjelaskan hal yang ditakutkan dari mutasi virus. Menurutnya, kemampuan dari virus lebih cepat berikatan dengan reseptor ACE2, dapat menghindari antibodi manusia seperti yang terjadi pada varian Delta dan Omicron.

"Jadi kalau sampai memang terjadi mutasi gabungan antara omicron dan delta, kebayang kan bagaimana cepatnya mekanisme penularan Covid tersebut," tutur Mia.

Dengan adanya kabar mutasi Delmicron itu, ia lantas menyarankan untuk tetap dilakukan penelitian lebih lanjut, terkait sekuen genom dari virus tersebut.

Sebelumnya ramai diberitakan media terkait istilah Delmicron yang merujuk pada penggabungan delta dan omicron.

Namun hingga kini, belum ada penelitian atau klaim resmi dari Organisasi Kesehatan Dunia WHO pun Kementerian Kesehatan terkait istilah tersebut.

(can/fjr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER