Pasar otomotif Indonesia selama 2021 tumbuh hampir menyentuh 900 ribu unit. Angka ini bahkan melebihi ekspektasi Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang semula 750 ribu unit naik menjadi 850 ribu unit.
Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi menyampaikan wholesales atau distribusi mobil dari pabrik ke dealer mencapai 887.200 unit.
Ia menjelaskan salah satu faktor penjualan moncer yaitu dukungan pemerintah melalui relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) hingga 100 persen untuk mobil keluaran terbaru.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya ini kan karena kami didukung pemerintah," kata Nangoi saat dihubungi, Selasa (11/1).
Nangoi mengaku puas dengan capaian tersebut, apalagi tren kenaikan bila dibandingkan dengan perolehan selama 2020 terekam cukup jauh atau naik sebanyak 66 persen.
Penjualan otomotif di Indonesia pada 2020 mengalami tekanan akibat pandemi Covid-19, yaitu sebesar 532.407 unit.
"Atau sekitar 66 persen dari 2020. Jadi keseluruhan angka itu sangat bagus. Dan kami terimakasih kesemua pihak terutama pemerintah yang sudah dukung program yaitu relaksasi PPnBM," ucap Nangoi.
Pasar mobil nasional 2021 didominasi mobil penumpang model MPV dan LCGC, dan sejumlah model lain yang masuk kategori penerima relaksasi PPnBM.
Sebagai informasi ada 36 mobil yang dinyatakan sesuai dengan ketentuan sehingga bisa mendapat diskon PPnBM. Ada tiga kategori diskon yaitu 100 persen, 50 persen, dan 25 persen.
"Mayoritas ya segmen Avanza Xenia dan LCGC juga," ucap Nangoi.
Lebih lanjut angka ekspor pada 2021 juga mengalami peningkatan sekitar 30 persen.
"Karena ekspor CBU kita juga hampir mendekati angka 300 ribu uniu. Kalau dibanding 2020 angkanya kan 232 ribu unit," tutup Nangoi.
(ryh/ryh/mik)