160 Ribu Data Pelamar Kerja Bocor, Salah Satunya Anak Usaha Pertamina

CNN Indonesia
Selasa, 11 Jan 2022 21:23 WIB
Ratusan ribu data ini tidak dijual, namun dibagikan secara gratis oleh seorang oknum.
Ilustrasi data milik anak perusahaan Pertamina bocor. (Foto: iStock/Chainarong Prasertthai)
Jakarta, CNN Indonesia --

Data sekitar 160 ribu diduga milik pelamar kerja di PT Pertamina Training & Consulting bocor dan dibagikan secara gratis di raid forum, Selasa (11/1). Kebocoran data ini kali kedua di awal tahun setelah data diduga pasien covid-19 beberapa waktu lalu.

Data yang dijual dalam file berukuran 60 GB. Pengunggah file yang bocor tersebut merupakan akun Astarte, akun sama yang menjual enam juta data pasien yang dikelola Kementerian Kesehatan pada 6 Januari.

Pembocor membagikan data itu dalam 12 tautan yang berukuran 60 GB, berisi data diri pelamar yang diunduh secara cuma-cuma. Dia juga menampilkan sampel data pelamar yang disebut berasal dari situs resmi anak perusahaan Pertamina itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam unggahanya juga dilampirkan foto yang diklaim sebagai isi data ratusan ribu file yang bocor. Data itu masuk dalam file yang berbentuk JPEG, dan dokumen PDF.

Selain itu terdapat nama lengkap, alamat, tempat dan tanggal lahir, agama, nomor ponsel hingga gelar secara rici.

Dalam postingan halaman utama Astarte juga merinci data yang meliputi Kartu tanda Penduduk (KTP), Kartu keluarga (KK), ijazah, transkrip akademik dan kartu BPJS, CV, Surat Izin Mengemudi.

Sebelumnya data pasien Covid-19 milik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) diduga bocor dan dijual di forum gelap atau raid forum, Kamis (6/1). Data yang tersebar itu berasal dari 6 juta pasien.

Pengunggah juga memberi sampel medis sebanyak 3.26 GB. Dalam postingan tersebut terdapat keterangan bahwa data yang bocor diunggah pada hari ini.

Dokumen yang bocor itu merupakan isi rekam medis pasien. Sementara sampel dokumen pasien 720 GB. Dalam situs itu juga ada keterangan dokumen "Centralized Server of Ministry of Health of Indonesia."

Sederet kebocoran data itu meliputi NIK kependudukan pasien, anamnesis atau data keluhan utama pasien, diagnisos dengan kode ICD 10 atau pengkodean diagnosis internasional, pemeriksaan klinis, ID rujukan, pemeriksaan penunjang, hingga rencana perawatan.

Sebagian besar data pasien yang bocor itu merupakan pasien Covid-19. Data itu juga dilengkapi dengan identitas detail pasien, dari alamat rumah tanggal lahir, nomor ponsel.

(can/mik)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER