Kebocoran Data Bank Indonesia Belum Selesai, Naik Jadi 74GB

CNN Indonesia
Senin, 24 Jan 2022 16:38 WIB
Bertambahnya kebocoran data milik BI itu dikabarkan oleh salah satu platform intelijen bernama Dark Tracer lewat Twitter, pada Senin (24/1) siang.
kebocoran data Bank Indonesia bertambah. (Foto: CNN Indonesia/Hesti Rika)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kebocoran data Bank Indonesia jumlahnya bertambah mencapai 74GB. Jumlah perangkat milik BI yang diretas meningkat menjadi 237 unit.

Bertambahnya kebocoran data milik BI itu dikabarkan oleh salah satu platform intelijen bernama Dark Tracer lewat Twitter, pada Senin (24/1) siang. Dalam cuitanya, pembobolan data itu masih dilakukan oleh geng ransomware Conti.

Pada Kamis (20/1) akun itu juga telah mengungkap bahwa data BI yang dibobol hanya 838 file sebesar 487,09 MB dan perangkat PC BI yang diretas hanya 16 unit.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Geng Conti ransomware terus mengunggah data internal Bank Indonesia. Kebocoran pertama adalah 487MB tetapi sekarang mencapai 74GB. PC internal yang disusupi diperkirakan berjumlah 16 pada awalnya, dan sekarang meningkat menjadi 237," kata akun @darktracer_int, Senin (24/1) siang.

CNNIndonesia.com telah mengkonfirmasi kebenaran data yang bocor itu kepada Bank Indonesia, Senin sore, namun belum mendapat respons.

Dalam unggahanya, akun tersebut juga membagikan potongan layar yang lengkap dengan keterangan file di dalamnya. Tertulis bahwa file tersebut berasal dari situs www.bi.go.id.

Menurut tangkapan layar itu, tertulis bahwa data yang diunggah lebih dahulu diunggah dari kebocoran data yang sebelumnya telah diberitakan. Keterangan waktu unggahan data bocor BI itu terjadi pada (19/1).

Sebelumnya, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) disebut sudah mengamankan 16 PC yang diduga diserang geng ransomware Conti. Pihaknya diketahui masih melakukan penyelidikan.

Menurut Anton Setiawan, Juru bicara BSSN peretasan Bank Indonesia itu telah berkoordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk menangani kasus serangan siber ini.

"Tim BSSN dan BI melakukan verifikasi terhadap konten dari data yang tersimpan, data yang tersimpan diindikasikan merupakan data milik Bank Indonesia cabang Bengkulu," jelas Anton.

Terpisah, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono sebelumnya mengakui ada upaya peretasan berupa ransomware yang menimpa BI, Kamis (20/1).

Erwin mengklaim sejak terjadinya peretasan data oleh ransomware Conti, BI sudah melakukan langkah-langkah memitigasi serangan kejahatan siber ke depannya.

"Pertama kami menguatkan framework termasuk di level pegawai karena ransomware itu masuk pada the weakest link tadi itu. Kemudian (kami) mengembangkan infrastruktur yang lebih ketat dan juga mengembangkan kerja sama yang lebih erat," kata Erwin pada konferensi pers BI Kamis (20/1).

Erwin memastikan bahwa setelah terjadinya serangan ransomware Conti kepada BI, pihaknya sudah melakukan antisipasi dan penanganan audit sehingga tidak ada gangguan apapun dari layanan yang diberikan oleh BI.

(can/mik)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER