Antusiasme konsumen terhadap ponsel berteknologi 5G mengalami pertumbuhan meski jaringan yang tersedia masih sangat terbatas di Indonesia. Hal ini dirasakan Samsung.
"5G adalah hal yang baru di Indonesia, baru masuk sekitar awal 2021 lalu. Untuk excitement-nya sendiri sudah mulai tumbuh di masyarakat," kata Yadi Prayitno, Head of MX Retail Samsung Indonesia ditemui saat acara peluncuran Samsung Store di Mall Metropolitan, Bekasi, akhir pekan lalu.
Teknologi jaringan generasi kelima ini menawarkan kecepatan koneksi yang jauh lebih cepat dibandingkan generasi sebelumnya, yakni 4G.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini sejumlah operator seluler telah menyediakan layanan 5G di sejumlah kota, namun masih dalam cakupan terbatas di beberapa lokasi saja.
Lihat Juga : |
Meski demikian, penerapan teknologi jaringan ini tentu akan terus bertumbuh seiring permintaan konsumen terhadap ponsel 5G.
Salah satu hal efek dari peningkatan antusiasme masyarakat terhadap 5G adalah kehadiran produk ponsel dengan dukungan 5G dari berbagai macam rentang harga.
Teknologi 5G yang awalnya hanya bisa ditemukan pada ponsel kelas atas atau flagship, tetapi kini bisa ditemukan juga pada perangkat yang berada di kelas menengah.
Langkah tersebut dilakukan oleh sejumlah pabrikan ponsel, salah satunya Samsung yang menawarkan Galaxy A22 5G, Galaxy A32 5G, Galaxy A52s 5G.
"Samsung mencoba masuk dan mencoba untuk mempunyai lebih banyak produk untuk mensupport excitement dari para konsumen. Kita ingin jadi salah satu brand yang bisa membangun excitement itu," imbuhnya.
Selain kecepatan, teknologi jaringan generasi kelima ini menawarkan sejumlah keunggulan yang bisa dimanfaatkan di berbagai bidang baik untuk perseorangan maupun untuk industri.
Kendati demikian, Yadi belum bisa memberikan rincian peningkatan penjualan ponsel Samsung berteknologi 5G di Indonesia.
Dilansir dari Qualcomm, Teknologi 5G hadir untuk memberikan kecepatan data yang lebih tinggi, latensi yang sangat rendah, keandalan yang lebih tinggi, kapasitas jaringan yang besar, ketersediaan yang meningkat, dan pengalaman pengguna yang lebih baik.
Pemanfaatan 5G untuk perseorangan dapat berupa penggunaan perangkat virtual reality (VR) yang lebih maksimal. Terlebih dengan Metaverse yang digaungkan oleh Meta untuk membawa realita ke dunia virtual yang pasti memerlukan teknologi yang dapat diandalkan.
Sedangkan pada sektor industri, 5G bisa dimanfaatkan untuk perangkat seperti drone, mobil tanpa awak, hingga penggunaan sejumlah perangkat yang membutuhkan kecepatan koneksi yang tinggi dan minim gangguan.
Wilayah cakupan 5G
Saat ini layanan 5G di Indonesia disediakan oleh tiga operator seluler, yakni Telkomsel, Indosat, dan XL Axiata. Ketiga operator seluler ini menyediakan jaringan 5G di lokasi yang berbeda.
Layanan 5G dari Telkomsel bisa dinikmati di wilayah Jabodetabek, di antaranya kawasan perumahan Alam Sutera, Bumi Serpong Damai, Kelapa Gading, Pantai Indah Kapuk, Pondok Indah, dan Widya Chandra.
Kemudian lain di wilayah tersebut, layanan 5G dari Telkomsel juga ada di beberapa lokasi di luar Jabodetabek, seperti di gerai GraPARI di Medan, Batam, Solo, Surabaya, Balikpapan, dan Makassar. Lalu 5G Telkomsel juga bisa dinikmati di area Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Telkom (Tel-U) di Bandung.
Seperti Telkomsel, pengguna layanan 5G dari Indosat pun hanya bisa mendapatkan layanan dalam area terbatas seperti area sekitar Monumen Nasional (Monas) di Jakarta, area Genteng di Surabaya, area Gunung Bahagia di Balikpapan, dan Area Pettarani di Makassar. Khusus untuk wilayah Kota Surakarta, layanan 5G bisa dinikmati di seluruh area dalam kota.
Sedangkan layanan 5G dari XL Axiata bisa dinikmati oleh pelanggannya yang berada di area jalan Margonda di Depok, area Gedung Sate di Bandung, serta beberapa titik XL Center seperti XL Axiata Tower di Jakarta, XL Center Martadinata di Bandung, XL Center Yogyakarta, dan XL Center Pemuda di Surabaya.
(lom/mik)