Puluhan Juta Data Matahari.com dan Kampus Prasetya Mulya Diduga Bocor

Sebanyak puluhan juta data pengguna Matahari.com, Wahana Express hingga Universitas Prasetya Mulya diduga bocor dan dijual di situs RaidForums.

RaidForums adalah salah satu situs yang kerap digunakan oleh peretas untuk menjual data hasil retasan. Di Indonesia, RaidForums (RF) sudah diblokir oleh pemerintah sehingga perlu menggunakan VPN (Virtual Private Network) untuk mengaksesnya.

Lihat Juga : BSSN Ungkap Motif Pelaku Bocorkan Data JDIH

Dalam situs itu diketahui jutaan data pengguna Matahari.com itu dijual oleh member member RF dengan nama akun mstpce. Akun itu baru bergabung dengan RF pada Januari 2022.

"Halo komunitas RF. Kami menjual database pelanggan 46 juta data pelanggan Matahari.com (Indonesia)," tulis mstpce dikutip Selasa (1/2).

Mstpce mengatakan pihaknya mengeluarkan data itu sejak 31 Januari. Ia menyebut untuk negosiasi harga bisa menghubungi di aplikasi telegram.

"Hubungi saya di Telegram atau pesan pribadi RF untuk harga," kata dia.

Lihat Juga : 5 Cara Cek NIK KTP Secara Online, Lebih Praktis dan Mudah

Selain jutaan pengguna Matahari.com, pengguna layanan jasa pengiriman barang Wahana Express juga turut dijual di situs tersebut. Data itu dijual dengan harga $500 atau Rp7.164.225.

"Harga: $500. Jika Anda ingin membeli database ini - tulis saya di PM (saya tidak punya messenger pihak ketiga, jadi berhati-hatilah)," tulis akun PieWithNothing pada 21 Januari lalu.

Kebocoran data juga terjadi di Universitas Prasetya Mulya. Dalam situs RF, akun bernama Bluefeet menjual data mahasiswa kampus tersebut dari semua jurusan.

Bluefeet mengatakan pihaknya menjual lebih dari 1.000 data mahasiswa 2021. Data itu dijual lengkap dengan curriculum vitae.

"Data Mahasiswa Universitas Prasetya Mulya Angkatan 2021 Semua Jurusan," kata akun tersebut.

Lihat Juga : 3 Cara Menonaktifkan Panggilan WhatsApp saat Tak Ingin Diganggu

"Dapat digunakan untuk pemasaran pesan ledakan, dan banyak lagi," imbuhnya.

CNNIndonesia.com telah menghubungi Corporate Secretary Matahari Dept Store, Miranti Hadisusilo untuk meminta tanggapan atas kebocoran dan penjualan data tersebut. Namun, sampai berita ini ditulis, Miranti belum juga merespons.