Ahli Temukan Varian Virus HIV 'Sangat Ganas' di Belanda

CNN Indonesia
Jumat, 04 Feb 2022 11:35 WIB
Tim menemukan terdapat jumlah virus lebih banyak pada tubuh pasien yang terinfeksi, mempengaruhi sistem kekebalan tubuh yang cepat turun.
Ilustrasi varian virus HIV di Belandan. (Foto: Istockphoto/ Jarun011)
Jakarta, CNN Indonesia --

Tim peneliti dari Oxford telah menemukan mutasi HIV yang telah menyebar di Belanda selama beberapa dekade. Varian HIV ini disebut "sangat ganas" dan mematikan.

Penelitian ini diterbitkan dalam jurnal 'Science' Kamis (3/2). Hasil penelitian menunjukkan pasien yang terinfeksi virus dengan nama 'varian VB' memiliki tingkat virus 3,5 hingga 5,5 kali lebih tinggi daripada mereka yang terinfeksi HIV varian lain.

Tim juga menemukan terdapat jumlah virus lebih banyak pada tubuh pasien yang terinfeksi, mempengaruhi sistem kekebalan tubuh yang cepat turun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, penelitian ini juga mengungkap bahwa setelah memulai pengobatan individu dengan varian VB memiliki pemulihan sistem kekebalan dan kelangsungan hidup yang sama dengan individu yang terpapar varian HIV lain.

"Tidak ada alasan untuk khawatir dengan varian virus baru ini," kata Epidemiologi Oxford, Chris Wymant yang juga penulis utama makalah tersebut.

Tim peneliti pertama kali mengidentifikasi varian VB pada 17 orang dengan positif HIV, lalu menguraikan data yang luas dari proyek BEEHIVE.

BEEHIVE merupakan sebuah inisiatif pengumpulan dan analisis data di Eropa dan Uganda.

Karena 15 dari 17 individu berasal dari Belanda, mereka mempelajari lebih lanjut 6.700 orang Belanda yang positif HIV.

Dikutip AFP, Jumat (4/2) varian VB kemungkinan muncul pada akhir 1980-an dan awal 1990-an di Belanda. Menurut para peneliti sebaran virus itu mulai menurun sekitar 2010.

Karena intervensi pengobatan modern tampaknya masih bekerja pada varian tersebut, tim peneliti percaya bahwa pengobatan HIV yang meluas di Belanda tidak berkontribusi terhadap mutasi virus HIV VB di Belanda.

Tim menyebut bahwa deteksi dini dan pengobatan adalah bagian yang terpenting dalam menangani sebaran varian VB.

"Temuan kami menekankan pentingnya pedoman Organisasi Kesehatan Dunia bahwa individu yang berisiko tertular HIV memiliki akses ke tes rutin untuk memungkinkan diagnosis dini, diikuti dengan pengobatan segera," kata Christophe Fraser, peneliti Oxford.

Karya penelitian tersebut juga mendukung teori bahwa virus dapat berevolusi menjadi lebih ganas, sebuah gagasan yang dihipotesiskan secara luas dan hanya sedikit contoh dunia nyata yang telah ditemukan.

Varian Delta dari novel coronavirus adalah contoh varian terbaru yang merupakan mutasi dari SarS-CoV-2.

"Penemuan varian HIV harus menjadi peringatan bahwa kita tidak boleh terlalu percaya diri mengatakan virus hanya akan berevolusi menjadi lebih ringan," kata Wymant.

Secara total, tim menemukan 109 orang terinfeksi varian VB, dengan hanya empat yang tinggal di luar Belanda, tetapi masih di Eropa Barat.

(can/mik)


[Gambas:Video CNN]
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER