Toyota Indonesia siap memproduksi Kijang Innova hybrid sebagai bentuk komitmen serius dalam membangun proyek industri mobil listrik.
"PT Toyota juga menyampaikan komitmen produksi kendaraan elektrifikasi yang diawali dengan produksi Kijang [Innova] hybrid," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang dalam kata sambutan acara ekspor 2 juta unit Toyota dan perdana ke Australia di Karawang, Jawa Barat yang disiarkan secara virtual, Selasa (15/2).
Produksi Innova hybrid bakal dilakukan di pabrik PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, di kawasan Karawang, Jawa Barat. Dengan begitu mobil yang diproduksi Toyota Indonesia akan bertambah satu model selain Innova, Fortuner, Yaris, Vios, dan Veloz.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam paparannya, Agus belum menjelaskan kapan proses produksi dimulai meski beberapa waktu belakangan informasi telah menyebutkan semua akan dimulai 2022.
Ia hanya menyebut bila pemerintah memberikan dukungan penuh kepada produsen dalam urusan kendaraan ramah lingkungan.
"Kami terus mendukung dan mendorong percepatan produk elektrifikasi," ucap dia.
Lebih lanjut, Agus mengucapkan terimakasih terhadap Presiden Joko Widodo lantaran selama masa sulit pandemi telah memberikan dukungan sehingga penjualan produk otomotif kembali bangkit.
Lihat Juga :Kaleidoskop 2021 PPnBM Nol Persen Penyelamat Industri Otomotof RI |
Salah satu dukungan tersebut yaitu melalui diskon Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) yang berlaku sejak Maret hingga 31 Desember 2021. Lalu kemudian kembali diperpanjang dengan skema berbeda hingga September 2022.
Sebagai informasi Indonesia juga berhasil menjadi negara dengan penjualan mobil terbanyak untuk wilayah Asean pada 2021. Selama 2021, tercatat penjualan mobil di Indonesia mencapai 887.202 unit, menurut data Asean Automotive Federation.
Hasil itu juga jauh lebih tinggi ketimbang capaian penjualan mobil nasional Indonesia pada 2020 dengan angka hanya 532.027 unit.
"Kebijakan ini terbukti menopang pertumbuhan dan peningkatan produksi kendaraan dan mampu hindarkan PHK di sektor otomotif khususnya sektor IKM," ungkap Agus.
(ryh/mik)