Ahli Buka Suara soal Dugaan Flu Rusia Asal Mula Virus Corona

CNN Indonesia
Jumat, 18 Feb 2022 08:14 WIB
Ahli menduga flu rusia awal mula virus corona yang akhirnya menjadi pandemi.
Ilustrasi meneliti flu rusia yang memiliki kesamaan dengan virus corona menyebabkan pandemi Covid-19. (Foto: iStock/Rapeepat Pornsipak)
Jakarta, CNN Indonesia --

Virus yang mengganggu saluran pernapasan seperti flu telah ditemukan di Rusia abad ke-19. Kini beberapa ilmuwan menduga "flu rusia" itu awal mula virus Corona yang kini menyebar di seluruh dunia.

Di 1889, penyakit pernapasan misterius muncul di Rusia dan kemudian menyebar ke seluruh dunia. Penyakit itu memicu setidaknya tiga gelombang infeksi selama beberapa tahun.

Sekarang, beberapa ilmuwan menduga bahwa penyakit yang dijuluki "flu Rusia" penyebab pandemi coronavirus yang mirip dengan SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan Covid-19.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada beberapa persamaan antara kedua pandemi. Misalnya, selama pandemi flu Rusia, sekolah dan tempat kerja ditutup karena banyaknya orang yang terinfeksi.

Individu yang terinfeksi sering kehilangan indra perasa dan penciuman, beberapa mengalami gejala jangka panjang yang bertahan selama berbulan-bulan.

Berdasarkan catatan sejarah yang tersedia, mencakup catatan kesehatan pemerintah, surat kabar, dan artikel jurnal. Secara umum, flu Rusia membunuh jauh lebih banyak orang tua daripada anak-anak.

Ahli menjelaskan ciri-ciri pandemi flu Rusia saat itu sangat mirip dengan pandemi Covid-19.

Peter Palese, seorang peneliti flu dan profesor kedokteran di Icahn School of Medicine di Mount Sinai di New York, mengatakan dugaan flu Rusia sebagai penyebab oleh virus corona tetap spekulatif.

Beberapa ahli menggemakan sentimen ini, tetapi yang lain mengatakan mereka menduga meskipun mungkin ada bukti kuat untuk mendukung gagasan tersebut, hal itu belum terbukti.

Jeffery Taubenberger, kepala bagian patogenesis dan evolusi virus di Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, dan John Oxford, profesor emeritus virologi di Queen Mary, University of London, sedang mencari bukti tersebut.

Mereka telah menggali sampel jaringan paru-paru yang diawetkan sebelum pandemi flu 1918. Tim mencari sisa-sisa virus influenza dan virus corona, dikutip Live Science.

Di antara jaringan ini, para tim peneliti berharap dapat menemukan virus flu Rusia yang sulit dipahami, menurut laporan New York Times.

Scott Podolsky, seorang profesor kesehatan global dan kedokteran sosial di Harvard Medical School, dan Dominic W. Hall, kurator Museum Anatomi Warren di Harvard, juga mencari jaringan paru-paru yang diawetkan dari periode waktu yang sama.

Jika materi genetik dari virus flu Rusia muncul di paru-paru ini, itu mungkin memberikan petunjuk tentang bagaimana pandemi berakhir, karena liputan berita dari waktu itu hanya memberikan sedikit wawasan terkait selesainya sebaran penyakit.

Dan jika pandemi akhir abad ke-19 disebabkan oleh virus corona, beberapa ilmuwan menduga virus tersebut masih beredar sebagai salah satu dari empat virus corona yang menyebabkan flu biasa, dikutip Science Alert.

(can/mik)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER