Dampak Rusia Invasi Ukraina Meluas Hingga ke Angkasa Luar

CNN Indonesia
Senin, 07 Mar 2022 19:20 WIB
Amerika Serikat telah memberi sanksi ke Rusia terkait misi angkasa luar, Rusia juga sudah membalas kebijakan itu.
International Space Station (ISS). (nasa.gov)
Jakarta, CNN Indonesia --

Dampak invasi Rusia ke Ukraina tak hanya terjadi di Bumi tetapi juga sampai ke angkasa luar. Saat ini kerja sama angkasa luar yang melibatkan Rusia sedang disorot penuh terutama karena sanksi Amerika Serikat (AS).

Saat ini berbagai negara sudah memberi sanksi Rusia. Sanksi dari AS bahkan secara spesifik bertujuan untuk 'menurunkan industri kedirgantaraan [Rusia], termasuk program angkasa luar mereka.'

Menanggapi sanksi yang meluas dan kian keras, Direktur Badan Antariksa Rusia Roscosmos, Dimitry Rogozin, mengingatkan dunia bahwa sanksi dapat memengaruhi pengoperasian sistem propulsi Rusia yang saat ini membuat ISS tetap bertahan di posisinya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal tersebut nantinya berpotensi menyebabkan stasiun seberat 420 ton itu runtuh dan jatuh di Eropa, Cina, India atau AS.

"Oleh karena itu, kami akan memantau dengan cermat tindakan mitra Amerika kami dan, jika mereka terus bermusuhan, kami akan kembali ke pertanyaan tentang keberadaan Stasiun Luar Angkasa Internasional," kata Rogozin dalam sebuah wawancara, Rabu (2/3).

"Saya tidak akan menyukai skenario semacam itu, karena saya berharap Amerika akan tenang," tambahnya.

Dilansir dari Earth Sky, Roscosmos telah menangguhkan semua kerjasama antariksa dengan mitra Eropa dan peluncuran yang dilakukan dari European Spaceport di Kourou, Guyana Prancis.

Misi Venera-D yang direncanakan dengan NASA sekarang dibatalkan, sementara misi bersama Roscomos-European Space Agency ExoMars akan ditunda hingga waktu yang belum ditentukan.

Selain itu, rencana peluncuran satelit OneWeb yang membutuhkan roket Soyuz Rusia juga tampaknya dalam bahaya.

Rusia telah menuntut agar Inggris menjamin bahwa satelit tidak akan digunakan untuk tujuan militer, dan meminta pemerintah Inggris untuk menjual sahamnya di perusahaan tersebut.

OneWeb telah menolak persyaratan ini, dan saat ini sedang mencari langkah alternatif.

Lebih lanjut Rogozin mengatakan bahwa pihaknya tidak akan lagi menjual mesin roket ke perusahaan AS.

"Biarkan mereka terbang dengan sesuatu yang lain, sapu [terbang] mereka," katanya pada Jumat (4/3), seperti dikutip dari Space.

(lom/fea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER