Masalah Mitsubishi Eclipse Cross Setop Dijual di RI

Mitsubishi Indonesia menghentikan penjualan Eclipse Cross di Indonesia mulai Maret 2022. Penghentian penjualan SUV ini disebabkan sejumlah masalah yang tidak bisa dihindari Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI).

Naoya Nakamura, Presiden Direktur Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) mengatakan suplai mobil itu dihentikan dengan beberapa pertimbangan di antaranya dampak dari krisis komponen chip semikonduktor.

"Namun saat ini kami harus menghentikan impor Eclipse Cross dikarenakan berbagai macam kondisi dan pertimbangan, termasuk kelangkaan semikonduktor," kata Nakamura dalam keterangan tertulisnya, Senin (7/2).

Lihat Juga : Mitsubishi Ungkap Xpander Hybrid Lahir pada 2023

Tersendatnya produksi komponen semikonduktor sudah menjadi momok pabrikan otomotif global dalam 1 tahun terakhir, imbasnya MMKSI pun belum bisa memastikan peluncuran Eclipse Cross terbaru sebagai pengganti model saat ini.

"Belum ada rencana untuk peluncuran produk tersebut di Indonesia hingga saat ini," ujar dia.

Eclipse Cross merupakan SUV baru Mitsubishi yang pertama hadir di Indonesia pada 2019. Mobil tersebut menjadi pesaing Toyota CHR untuk segmen SUV crossover. Mobil ini punya desain dengan bentuk wajah 'Dynamic Shield' yang merupakan identitas mobil-mobil Mitsubishi.

Di balik kap, mobil ini menggendong mesin bensin 1.500 cc lengkap dengan turbocharged dan transmisi CVT. Selain itu Eclips Cross juga mempunyai beberapa fitur seperti 7 SRS airbags hingga Forward Collision Mitigation System (FCM).

Lihat Juga : 'Perang' Mitsubishi dan Toyota Berlanjut ke Segmen Crossover

Ia mengatakan saat ini pihak Mitsubishi tengah mempelajari kemungkinan membawa model lain sebagai pengganti Eclipse Cross.

"Saat ini kami mengeksplor dan mempelajari lebih jauh terkait kemungkinan untuk membawa model-model menarik ke segmen tersebut dengan berbekal pengalaman kami bersama Eclipse Cross," ucap dia.

Perusahaan tetap menjamin suku cadang dan perawatan di bengkel resmi. Mengenai berapa lama suku cadang akan tersedia, Nakamura tak mengurainya.