Ritual Kendi Nusantara yang dilaksanakan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara menuai pro kontra dari netizen di media sosial Twitter. Sejumlah netizen menunjukkan dukungan pada ritual budaya warisan nenek moyang tersebut, namun sebagian lainnya menyebut ritual aneh.
Sebelumnya prosesi ritual Kendi Nusantara digelar di Titik Nol pada Senin (14/3). Dalam ritual tersebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama 34 pimpinan provinsi membawa tanah dan air dari setiap wilayah untuk disatukan dalam sebuah gentong.
Ritual ini disebut sebagai simbol penyatuan seluruh Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ritual yang dilakukan Jokowi bersama para pemimpin provinsi ini memicu pro kontra dari netizen. Salah satu netizen yang mendukung ritual ini menyebut apa yang sudah dilakukan para pemimpin sudah tepat.
"Ritual penyatuan tanah dan air di IKN itu sudah tepat , seperti yang suka dilakukan oleh nenek moyang kita terdahulu jauh sebelum ada agama2 yg dianut bangsa indonesia," kata @bumnbersatu dalam cuitannya, Selasa (15/3).
Kemudian dukungan lain juga datang dari akun @MakhutaRama yang menyebut ritual sebagai sesuatu yang sakral.
"Menyatukan air dan tanah dari 34 provinsi. Ini tentunya ritual sakral dan mempunyai makna simbolis sekaligus mempunyai dimensi spiritual," katanya pada Senin (14/3).
Meski demikian tak sedikit netizen yang menunjukkan kontra pada ritual tersebut. Netizen bernama @sociotalker menyindir ritual tersebut dan mengaitkannya dengan narasi teknologi metaverse yang belakangan kerap disampaikan pemerintah.
"Janjinya metaverse, jadinya metafisik," katanya pada Minggu (13/3).
Senada dengan pernyataan tersebut, netizen lain dengan akun @chaatriex menyindir singkatan IKN dan menggantinya dengan Ikatan Klenik Nasional.
Lebih lanjut, akun bernama @Ayang_Resta305 mempertanyakan bagaimana nasib IKN nantinya jika dibangun dengan ritual musyrik.