a
Sejumlah pasukan militer Ukraina mendaur ulang senjata dari sebagian kubu Rusia yang sudah dilumpuhkan sejak invasi dimulai pada 24 Februari.
Sebuah roket yang meluncur dari kejauhan terdengar memecah kesunyian pagi di Ibu Kota Kyiv. Roket itu ditujukan ke pasukan Rusia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itulah kami. Kami menyerang posisi Rusia yang dekat Hostomel," kata seorang tentara Ukraina, saat tembakan-tembakan itu diluncurkan.
Roket yang ditargetkan ke pasukan penyerang itu sebenarnya adalah amunisi yang berasal dari Rusia.
"Tadi malam kami mengirim 24 rudal Uragan kepada angkatan bersenjata Ukraina yang sedang dalam perjalanan ke sini," kata Yuri Golodov, wakil komandan salah satu Pasukan Teritorial Ukraina dan pensiunan pelaut dari Angkatan Laut Ukraina.
Yuri Golodov (59) adalah wakil komandan unit Pasukan Pertahanan Ukraina, yang mengkhususkan diri dalam menangkap dan menggunakan kembali peralatan militer Rusia.
Golodov memainkan peran kunci menggunakan kembali peralatan militer yang ditinggalkan tentara Rusia atau diambil paksa saat sudah dilumpuhkan.
Dia memimpin tim yang bekerja di tempat barang rongsokan militer di lokasi yang dirahasiakan di Kyiv. Ia memperbaiki dan mengecat ulang peralatan militer Rusia untuk digunakan kembali oleh pasukan Ukraina.
"Semua yang kami ambil dari tentara Rusia, kami kirim ke angkatan bersenjata Ukraina," katanya.
Ketika CNN mengunjungi tempat barang rongsokan, pasukan Ukraina menelanjangi kendaraan pendukung artileri, yang digunakan untuk mengintai target.
Bendera Ukraina telah dicat di atas simbol-simbol militer Rusia, dan prajurit Golodov sedang melepas peralatan komunikasi sebelum mengirimnya kembali ke garis depan.
"Kami akan menggunakannya untuk mengangkut yang terluka," katanya, seraya menambahkan itu akan memberikan kontribusi 'penting' bagi upaya perang Ukraina.
"Ini adalah kendaraan lintas alam yang sangat tepat. Dapat beroperasi di rawa maupun salju," sambungnya.
Sebagian besar peralatan yang digunakan militer Rusia terbilang mirip atau menyerupai perlengkapan tentara Ukraina, sehingga mereka terbiasa mengoperasikannya.
"Itu berasal dari Uni Soviet, itu cukup bisa diandalkan," kata Golodov.
Di sebuah jalan protokol di Ukraina, bekas truk yang mengangkut bahan bakar untuk pasukan Rusia siap dipindahkan, dan siap digunakan sebagai kamuflase pasukan Ukraina.
Ini adalah truk mesin tua era Soviet, kondisinya berkarat dan berat. Namun, ketika anggota Pasukan Pertahanan Teritorial Ukraina memindahkannya, para prajurit mengatakan mereka akan menggunakannya dengan baik.
Menurut Golodov, kendaraan itu ditangkap pasukannya ketika mereka menyerang markas militer Rusia.
"Kami menembak kendaraan pertama, dan ketika meledak [Tentara Rusia] melarikan diri dan kami mengambil peralatan militer mereka," ujarnya.
Menurut Golodov dan anak buahnya, ini adalah kejadian biasa di medan perang.
"Tentara Rusia ketakutan, kehilangan semangat. Mereka takut berpisah satu sama lain, karena mereka ditembaki dari setiap semak," katanya.
Dia menilai beberapa pasukan Rusia tampaknya sangat muda dan tidak berpengalaman. Kebanyakan dari mereka tidak tahu dan tidak mengerti mengapa mereka di sini.
Pasukan Pertahanan Teritorial Ukraina sebagian besar tidak memiliki pelatihan militer apa pun sebelum invasi Rusia, tetapi pasukan itu mengatakan siap berperang.
Di bagian lain fasilitas lain, tentara yang dipersenjatai dengan AK-47 berlatih untuk bertemu dengan pasukan Rusia.
Mereka bergerak dalam kelompok secara terorganisir, dan tampak tidak terpengaruh ketika komandan mereka menembakkan peluru kosong ke arah mereka.
Golodov mengaku bangga melihatnya. Sebelum ia pensiun dari angkatan laut, dia mengaku menghabiskan waktu dengan armada utara Uni Soviet di Mursmansk, Rusia barat laut, dan dia tahu apa yang mampu dilakukan pasukan Rusia.
"Kekuatan tentara Rusia tidak lebih dari sebuah mitos," katanya, seolah yakin dengan kemenangan Ukraina.
(fea/can/fea)