3.180 Serangan Phishing Awal 2022, Lembaga Keuangan Jadi Sasaran Utama

CNN Indonesia
Jumat, 25 Mar 2022 21:04 WIB
Phishing merupakan tindakan yang dilakukan untuk memperoleh informasi pribadi korban dengan menyamar sebagai pihak tertentu.
Ilustrasi phising mengincar lembaga keuangan. (Foto: Dok. ID-SIRTII)
Jakarta, CNN Indonesia --

Indonesia Anti-Phishing Data Exchange (IDADX) mengatakan setidaknya terjadi 3.180 phishing di awal 2022. Dari deretan kasus tersebut, lembaga keuangan disebut menjadi sasaran utama serangan.

Phishing merupakan tindakan yang dilakukan untuk memperoleh informasi pribadi korban dengan menyamar sebagai pihak tertentu.

Untuk meningkatkan keamanan siber tanah air dari paparan serangan phishing yang kerap terjadi, Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) membentuk IDADX pada Agustus 2021.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

IDADX bekerja menganalisis serangan phishing dan pencurian identitas pada lingkup nama domain .ID (dot id). Analisis serangan didasarkan pada empat sumber data, yakni data anti-phishing working group (www.apwp.org), data Netcraft, data dari anggota IDADX, dan laporan masyarakat.

"Beberapa sumber data selain dari laporan keanggotaan IDADX ini, kita juga mendapat sumber data antiphishing wokring group, ada data NetCraft, dan ada juga beberapa dari laporan masyarakat," tutur Muhammad Fauzi, Deputi Bidang Pengembangan, Riset Terapan, Inovasi dan Teknik PANDI dalam acara virtual, Jumat (25/3).

Dalam laporan terbaru IDADX, telah terjadi 3.180 kasus serangan phishing pada kuartal 1 2022 (Januari-Maret).

"Untuk kuartal pertama tahun 2022, jumlah phishing yang dilaporkan itu sekitar 3.180," terang Fauzi dalam pemaparannya.

Dari deretan kasus yang terjadi, lembaga keuangan menjadi sasaran utama tersebut dan International Revenue Service (IRS) menjadi organisasi yang paling dijadikan sasaran.

Pada kuartal pertama ini, Januari menjadi bulan dengan kasus serangan phishing tertinggi, mencatat 1.267 kasus. Pada bulan berikutnya terjadi penurunan kasus menjadi hanya 1.059 kasus. Lalu pada Maret catatan IDADX menunjukkan telah terjadi 1.037 kasus serangan phishing.

Dari laporan tersebut tampak lembaga keuangan menjadi sasaran utama serangan dengan mencatat 50 persen dari total kasus yang terjadi, disusul dengan e-commerce atau retail (27 persen), aset kripto (11 persen), media sosial (5 persen), Internet Service Provider (5 persen), dan gaming (2 persen).

Menurut laporan yang masuk IDADX, selama lima tahun terakhir telah terjadi 32.296 kasus phishing di domain .ID.

Dikarenakan maraknya phishing, masyarakat diharapkan lebih aware dengan kejahatan siber terutama phishing yang saat ini kian meningkat di tengah tumbuhnya digitalisasi.

(lom/mik)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER