Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan harga Pertamax bakal naik pada 1 April 2022. Kenaikan ini dipicu oleh melonjaknya harga minyak mentah dunia yang telah menembus US$100 atau sekitar Rp14,3 ribu per barel.
Rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax memicu beragam reaksi netizen di jagat maya.
Salah satu netizen yang berkomentar atas wacana kenaikan harga Pertamax ini adalah akun @DannyParlin. Ia menyebut kenaikan harga Pertamax akan berdampak pada biaya operasionalnya yang melonjak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"... Kalo pertamax udah deal jadi 16k 1 liter,tekor juga gua, 2 hari jadi hampir 40k pp [pulang pergi] kerja," katanya dalams sebuah cuitan, Kamis (31/3).
Kemudian komentar lain juga datang dari netizen dengan akun @orenkucing05 yang mengira sejumlah kabar kenaikan harga sebagai april mop.
"1 april ppn naik, pertamax naik. Tak kira april mop ternyata beneran," ujarnya.
Di tengah keluhan netizen, akun @bartendermuda menyebut berapapun harga yang dikenakan pada Pertamax, dirinya akan tetap mengisi bensin dengan nominal yang sama.
"Pertamax harganya naik tetap aja gw ngisinya cebban [Rp10 ribu] kalo ngisi bensin," katanya.
Lebih lanjut, akun @sunnygo92 mewajarkan kenaikan harga Pertamax karena menurutnya itu bukan BBM subsidi dan konsumennya mayoritas kalangan kaya.
"Untuk subsidi itu seharusnya memang diperuntukkan untuk orang-orang masyarakat bawah, akan tetapi untuk pertamax itu pelanggannya mayoritas dari orang-orang kaya padahal pertamax itu bukan BBM bersubsidi Jadi wajar kalau Pertamina mau menaikkan harga pertamax," tuturnya.
(lom/mik)