Beda Pertamax dan Pertalite: Harga, Oktan dan Manfaat untuk Kendaraan

CNN Indonesia
Sabtu, 02 Apr 2022 13:39 WIB
Perbedaan Pertamax dan Pertalite salah satunya adalah pada tingkat kandungan Oktan yang membuat BBM lebih ramah lingkungan.
Perbedaan Pertamax dan Pertalite salah satunya adalah pada tingkat kandungan Oktan yang membuat BBM lebih ramah lingkungan. (Foto: CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Harga Bahan Bakar Minyak jenis Pertamax milik PT Pertamina (Persero) mengalami kenaikan menjadi Rp12.500- Rp13.000 per 1 April.

Kenaikan harga ini membuat selisih harga Pertalite dari Pertamina terpaut jauh, yakni Rp7.650 berbanding dengan Rp12.500. Perlu diketahui, Pertalite merupakan bahan bakar kendaraan bensin yang saat ini masih disubsidi pemerintah.

Lantas seperti apa beda antara Pertalite dengan Pertamax?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perbedaan pertama dari kedua bahan bakar ini adalah pada karakteristik warnanya. Pertamax berwarna biru, sedangkan Pertalite memiliki warna kehijauan.

Pertamax juga punya angka Oktan 92, sementara Pertalite sedikit lebih rendah yaitu 90.

Angka Oktan lebih tinggi dapat membuat proses pembakaran lebih baik dan tidak meninggalkan residu pada ruang bakar mesin. Selain itu, juga lebih ramah lingkungan.

Semakin tinggi nilai Oktan, maka akan lebih lama terbakar. Hal ini akan menentukan seberapa banyak pemakaian bahan bakar pada mesin.

Perbandingan Kompresi

Perbedaan lain terdapat pada kompresi masing-masing bahan bakar untuk mesin. Pertamax contohnya didesain untuk tingkat rasio kompresi mesin di kisaran 10:1 hingga 10,9:1, sedangkan Pertalite untuk mesin rasio kompresi kisaran 9:1 hingga 10:1.

Selain itu, perbedaan mencolok dari kedua bahan bakar ini teknologi PERTATEC (Pertamina Technology) pada Pertamax.

"Selain menghasilkan pembakaran yang sempurna, Pertamax juga memiliki kelebihan lainnya karena formula PERTATEC. Formula zat aditif yang memiliki kemampuan untuk membersihkan endapan kotoran pada mesin sehingga mesin jadi lebih awet, menjaga mesin dari karat serta pemakaian bahan bakar yang lebih efisien," kata Pertamina.

Zat aditif itu diklaim membersihkan endapan kotoran pada bagian mesin dengan lebih baik. Kemudian teknologi ini juga diklaim dapat membersihkan endapan kotoran pada bagian injector, mengoptimalkan pembakaran, dan konsumsi bahan bakar.

Persentase endapan yang berkurang berkat teknologi ini berkisar di angka 20 persen.

(ryh/asa)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER