Spesifikasi Pertamina Prime, Tanker yang Dicegat Greenpeace di Denmark

Kapal tanker Pertamina Prime yang dicegat Greanpeace di perairan Denmark pada pekan lalu merupakan kapal jenis Very Large Crude Carrier (VLCC). Kapal ini berukuran panjang 330 meter dan sanggup membawa 2 juta barel minyak mentah.

Menurut penjelasan Pertamina di saluran resminya, Pertamina Prime adalah kapal single screw driven single deck type crude oil tanker.

Kapal berukuran 301 ribu deadweight tonnage (DWT) dan gross tonnage 157 ton ini dibangun di Galangan Japan Marine United (JMU) sejak 2018 dan mulai berlayar pada 9 Februari 2021.

Pertamina Prime dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan kilang yang dijalankan Subholding Refinery & Petrochemical Pertamina.

Kapal tanker ini memiliki berbagai keunggulan, di antaranya menggunakan teknologi Super Stream Duct pada desain kapal sehingga membuat performa VLCC Pertamina Prime memiliki kecepatan trial 16.9 knot serta efisiensi fuell oil consumption (metric Ton/day) mencapai 20-25 pesen dibanding kapal sejenis dengan desain lama.

Selain itu, VLCC mutakhir ini juga telah memenuhi persyaratan terminal modern di dunia dan regulasi internasional yaitu IMO Annex VI Tier III yang berguna untuk pembatasan emisi gas buang Sulphur Oxide (SOx) dan Nitrogen Oxide (NOx).

Konstruksi lambung Pertamina Prime juga disebut telah memenuhi sertifikasi yang dibutuhkan pada 29 Desember 2020.

Para aktivis Greanpeace memblokade Pertamina Prime dengan cara berenang menggunakan kayak di sekeliling kapal. Aksi ini sebagai bentuk protes ke Rusia yang menginvasi Ukraina.

Menurut sumber CNNIndonesia.com, kapal itu tidak membawa minyak dari Pertamina. Pertamina dikatakan menyewakan kapal itu ke pihak ketiga, lalu pihak ini menyewakannya lagi ke pihak yang membutuhkan jasa angkut barang.

Pertamina Prime adalah salah satu dari 26 kapal Pertamina yang melayani jasa angkut barang. Selain Pertamina Prime ada pula Pertamina Pride, serta Pertamina Gas I dan II.

Pertamina Prime yang diadang Greenpeace melayani jasa angkut rute Afrika-Timur Tengah-Indonesia.