Alasan Bandung Terasa Lebih Dingin Bulan Ini: Ganti Musim dan Angin

CNN Indonesia
Kamis, 07 Apr 2022 05:46 WIB
Cuaca yang terasa lebih dingin di Bandung disebut terkait dengan pergantian musim hujan ke musim kemarau serta pengaruh tekanan rendah.
Ilustrasi. (Foto: Thinkstock/rene sedney)
Bandung, CNN Indonesia --

Dalam satu minggu terakhir, suhu di wilayah Bandung Raya terasa dingin. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung mengatakan cuaca yang lebih dingin dipicu salah satunya oleh pergantian musim.

Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung Teguh Rahayu dalam keterangan tertulis menjelaskan itu dipengaruhi oleh setidaknya dua faktor. Pertama, akhir musim hujan yang terjadi pada April ini. Curah hujan pun diprediksi akan terjadi lebih tinggi dibandingkan beberapa bulan sebelumnya.

"Bulan April secara empiris merupakan akhir musim hujan di wilayah Bandung raya, namun demikian curah hujan yang terjadi lebih tinggi dibandingkan curah hujan pada periode musim hujan (DJF)," ujar Teguh, di Bandung, Jawa Barat, Rabu (6/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kondisi ini disebabkan tingginya aktivitas pembentukan awan konvektif yang disebabkan oleh faktor labilitas atmosferik lokal," lanjutnya.

Ketika curah hujan meningkat, lanjutnya, potensi bencana hidrometeorologi juga meningkat. Terutama, kata dia, fenomena alam yang berpotensi terjadi yakni angin kencang atau angin puting beliung hingga hujan es.

Teguh menyebut peralihan musim ini juga berpotensi membuat suhu di wilayah Bandung Raya lebih dingin. Hal itu, katanya, akibat adanya proses pendinginan evaporatif.

Pendinginan evaporatif merupakan pendinginan udara karena penyerapan panas laten molekul air. Ketika air menguap, proses penguapan membutuhkan energi panas (kalor) dari lingkungan agar penguapan terjadi.

Proses evaporasi didominasi oleh proses perubahan fasa air, dari kondisi cair menjadi gas.

"Dengan menghilangkan kalor dari udara, maka udara menjadi dingin," ujar dia.

Teguh menyebut suhu minimum Kota Bandung ada pada kisaran antara 20 derajat Celcius hingga 21 derajat Celcius. Sementara, temperatur minimum kota Bandung dapat mencapai 18 derajat Celcius pada musim kemarau.

Kondisi ini dirasakan ketika memasuki akhir musim hujan dan menuju musim peralihan.

Faktor kedua, pengaruh gangguan pusat tekanan rendah. Hangatnya suhu muka laut wilayah Indonesia (IMC) akibat La Nina berkepanjangan, menyebabkan aktivitas terjadinya pusat tekanan rendah di sekitar IMC menjadi meningkat.

"Kondisi ini sering menyebabkan terjadinya angin kencang oleh karena adanya zona konvergensi di sekitar wilayah Jawa Barat termasuk Bandung raya. Tingginya kecepatan angin menyebabkan suhu yang dirasakan menjadi lebih dingin dibandingkan dengan suhu terukur," tutur Teguh.

Masyarakat pun diimbau untuk selalu waspada pada akhir musim hujan menuju musim peralihan, karena potensi bencana hidrometeorologi juga meningkat, terutama potensi kejadian angin kencang/puting beliung dan hujan es.

Selain itu perubahan cuaca yang dinamis juga patut diwaspadai karena dapat menyebabkan menurunnya stamina atau imunitas tubuh.

(hyg/arh)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER