Petani Prancis Temukan Koin Usia 1.200 Tahun Bergambar Charlemagne

CNN Indonesia
Kamis, 07 Apr 2022 13:01 WIB
Charlemagne, penguasa abad pertengahan sebagian besar Eropa Barat dari 768 hingga 814 Masehi.
Ilustrasi koin kuno menampilkan Charlemagne, sang penguasa Eropa di abad pertengahan. (Foto: REUTERS/Baz Ratner)
Jakarta, CNN Indonesia --

Seorang petani asal Prancis menemukan koin langka diduga berusia 1200 tahun yang menampilkan Charlemagne, sang penguasa Eropa di abad pertengahan.

Charlemagne merupakan satu-satunya kaisar romawi Suci yang potretnya diketahui selama masa hidupnya. Koin tersebut sempat beredar di eBay sebelum akhirnya masuk museum di Jerman.

Penemuan koin itu dimulai ketika seorang pria di Prancis ingin membangun rumah tetapi kekurangan uang. Kemudian dia ingat telah mewarisi koleksi koin dari kakeknya, seorang petani di wilayah Paris.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah memeriksa koleksi kakeknya, pria itu menemukan koin Charlemagne, yang dikenal sebagai dinar, dan melelangnya di eBay.

"Kami memiliki beberapa ahli yang secara teratur memeriksa apa yang ada di eBay tentang arkeologi. Salah satu dari mereka memberi tahu saya 'Hei, ada sepotong uang di eBay Prancis yang bisa menjadi satu dinar Charlemagne yang sebenarnya," kata Frank Pohle, direktur Route Charlemagne, sekelompok museum kota di Aachen, Jerman, yang fokus pada sejarah budaya seperti dikutip dari Live Science, Rabu (6/4).

Museum kemudian memutuskan untuk memasukkan tawaran. Untuk melegakannya, mereka mendapatkan koin yang menggambarkan Charlemagne dan gelar kekaisarannya; IMP(erator) AVG(ustus) yang merupakan referensi untuk Kaisar Augustus atau kaisar Romawi pertama dan gelar yang digunakan banyak kaisar Kekaisaran Romawi.

Tidak diketahui berapa harga yang didapat dari lelang koin bersejarah itu.

Charlemagne, penguasa abad pertengahan sebagian besar Eropa Barat dari 768 hingga 814 Masehi juga dikenal sebagai Charles yang Agung, adalah raja kaum Frank dan menjadi penguasa pertama yang menyatukan Eropa Barat dan Tengah setelah jatuhnya Kekaisaran Romawi Barat pada abad kelima M.

Karena kekuatan politiknya, kekuatan militer dan hubungan dekat dengan Vatikan, Charlemagne dimahkotai sebagai kaisar Romawi pada malam Natal tahun 800 M.

"Jadi, mungkin tidak mengherankan bahwa, dalam potret koin ini, Charlemagne menampilkan dirinya benar-benar sebagai kaisar Romawi," kata Pohle.

"Dia memiliki laurel di topinya, yang sangat tidak biasa bagi raja-raja Franka. Dia mengenakan gaun seperti seorang jenderal Romawi. Potret itu juga mengungkapkan bahwa Charlemagne memiliki wajah bulat, kumis dan leher pendek, yang terakhir dicatat oleh penulis biografi Charlemagne, Einhard," ucap Pohle menambahkan.

Koin berdiameter 0,7 inchi atau 1,9 sentimeter itu disebut Pohle juga berkaitan dengaan ambisi seorang kaisar pada saat itu.

"Jenis koin itu adalah salinan yang cukup bagus dari apa yang dilakukan kaisar Romawi di zaman mereka untuk menggunakan uang sebagai bagian dari tujuan pemasaran mereka sendiri," ujarnya.

Hanya ada sekitar 50 koin dinar individu yang memuat potret Charlemagne yang dibuat pada masa hidupnya. Ahli numinsmatik dan asisten peneliti di Kabinet Koin Yayasan Schloss Friedenstein Gotha di Jerman, Marjanko Pileki mengatakan sebagian besar koin hanya memiliki namanya di atasnya, tidak ada potretnya.

Bagian belakang koin memiliki gambar bangunan dan salib di atasnya dan terlihat seperti campuran antara kuil Romawi dan gereja.

Pakar museum telah menentukan, koin seberat 0,5 ons (1,5 gram) kemungkinan dicetak di Aachen. Sebab, di kota itulah Charlemagne mungkin lahir dan kemudian meninggal, namun tanggal pembuatannya tidak jelas karena setelah dinobatkan sebagai kaisar Romawi, ia tidak langsung menggunakan gelar "Kaisar Augustus" yang terdapat pada koin tersebut.

"Meskipun dia sudah dinobatkan pada tahun 800, dia tidak menggunakan gelar itu sampai 812. Itu ada hubungannya dengan hubungan diplomatiknya dengan Bizantium," jelas Pohle.

Dalam Biografi dikutip dari Britanica, Charlemagne menggunakan gelar Kaisar yang memerintah kekaisaran Romawi pada saat itu.

Akhirnya, pada tahun 812 Kekaisaran Bizantium mengakui kekuasaan Kaisar Charlemagne sehingga dia mulai menggunakan gelar yang terdapat pada koin tersebut dan menjadikannya sebagai tanggal yang memungkinkan di mana koin itu dicetak.

Banyak menduga koin itu dicetak pada tahun 813, ketika putra Charlemagne, Louis diangkat sebagai "rekan-kaisar" dan membuat mata uang serupa. Kemungkinan lainnya adalah koin-koin ini secara khusus dimaksudkan untuk memperingati peristiwa penobatan kaisar dan oleh karena itu tidak benar-benar berguna.

(ttf/mik)


[Gambas:Video CNN]
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER