Ahli Bongkar Perang Tagar #SayaBersamaJokowi dan #MahasiswaBergerak

CNN Indonesia
Senin, 11 Apr 2022 10:06 WIB
Pendiri Drone Emprit dan Media Kernels Indonesia, Ismail Fahmi membeberkan perang tagar #SayaBersamaJokowi dan #MahasiswaBergerak.
Aksi Mahasiswa di Bogor. (Foto: ANTARA FOTO/ARIF FIRMANSYAH)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pendiri Drone Emprit dan Media Kernels Indonesia, Ismail Fahmi membeberkan asal mula perang tagar di media sosial menjelang aksi demo mahasiswa yang digelar hari ini, Senin (11/4).

Ismail menjelaskan sejak Minggu (10/4) kedua tagar #SayaBersamaJokowi dan #MahasiswaBergerak berada pada dua posisi atas trending topik di Twitter Indonesia.

Kondisi ini muncul jelang aksi demo dari Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI), di Gedung DPR pada Senin (11/4) dengan tuntutan menolak perpanjangan massa jabatan presiden.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan database Drone Emprit, Ismail mencatat tagar #MahasiswaBergerak muncul lebih awal yaitu pada 9 April 2022, mencapai 10 besar trending topik pada pukul 10:50 pagi, lalu turun.

"Tren naik kembali menjelang tengah malam, lalu mencapai trending topik 1 dan 2 cukup lama pada 10 April 2022," ujar Ismail lewat Twitternya, Minggu (10/4).

Sedangkan tagar #SayaBersamaJokowi juga muncul pada 9 April 2022, mencapai 10 besar trending topik Indonesia pada pukul 14.00.

"Sepanjang malam, pagi, hingga siang hari berikutnya (10 April 2022), tagar ini terus bertengger di top 3 hingga 1 trending topik Indonesia," pungkasnya.

Berdasarkan percakapan yang ditangkap Drone Emprit, tagar #MahasiswaBergerak tampak lebih tinggi volume percakapannya pada 9 April 2022. Namun, disusul oleh #SayaBersamaJokowi pada hari berikutnya.

Ismail menjelaskan pola retweet yang digambarkan dalam peta Social Network Analysis (SNA), kedua tagar memperlihatkan kedua tagar membentuk klaster yang hampir sama besar.

Ia menilai klaster #MahasiswaBergerak sedikit lebih besar jumlah akun yang meretweet, dengan 14,9 ribu pengguna, dan #SayaBersamaJokowi dengan 11,7 ribu pengguna.

Di samping itu Ismail juga membeberkan emosi pengguna yang menggaungkan tagar #MahasiswaBergerak, yang isinya harapan agar pelaksanaan demokrasi berjalan aman.

"Adalah 'anticipation' berisi harapan (hope) agar mahasiswa aman selama demo," pungkasnya.

Sedangkan pada klaster #SayaBersamaJokowi, Ismail menilai percakapan pada tagar tersebut berisi kekesalan pada mahasiswa yang hendak melakukan aksi demonstrasi.

Ismail juga menjelaskan rentang usia akun Twitter yang menggaungkan kedua tagar tersebut. Menurutnya, rentang dan distribusi usia akun pada kedua klaster relatif sama. Namun #MahasiswaBergerak punya akun baru lebih banyak dengan 309 akun.

"Sedangkan klaster #SayaBersamaJokowi hanya 183 akun baru," tuturnya.

Berdasarkan hasil Social Network Analysis (SNA) memperhatikan kedua klaster percakapan itu hampir sama kuat.

Kemudian rentang interaksi dari kedua klaster sama, yaitu sekitar 6,6 interaksi per 1 postingan. Keduanya banyak mengandalkan retweet untuk menaikkan volume percakapan.

Kemudian Ismail juga menganalisis akun robot atau bot dari percakapan kedua klaster. Hasilnya, tagar #MahasiswaBergerak terindikasi memiliki banyak bot ketimbang #SayaBersamaJokowi.

"Klaster #MahasiswaBergerak memiliki score 2.05 yang berarti postingan oleh akun terindikasi bot lebih besar dibandingkan klaster #SayaBersamaJokowi dengan score 1.74," tuturnya.

Ismail mengatakan semakin tinggi skor, semakin besar kemungkinan bot atau akun yang berperilaku seperti robot digunakan.



(can/mik)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER