Evolusi Roket SpaceX Kejar Ambisi Elon Musk Pergi ke Mars

CNN Indonesia
Kamis, 28 Apr 2022 11:55 WIB
Roket Falcon 9 buatan SpaceX. (AP/John Raoux)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sejak didirikan pada 2002, SpaceX telah berevolusi dari start up kecil menjadi semakin dekat ke target ambisi pendirinya, Elon Musk, membawa manusia menginjakkan kaki ke Mars.

Perusahaan yang berbasis di Hawthorne, California ini punya misi reguler mengirim roket dalam misi membawa kargo ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) dengan pesawat ruang angkasa Dragon, selain menerbangkan astronaut NASA dan lainnya.

SpaceX juga telah meluncurkan Falcon Heavy, roket berukuran besar untuk pergi ke Bulan, Mars dan sekitarnya.

Roket pertama yang diproduksi SpaceX adalah Falcon 1. Musk menamakan roket pertamanya Falcon 1 setelah melihat kapal Millennium Falcon di film Star Wars.

Roket tersebut memiliki kapasitas mencapai 670 kilogram menuju orbit rendah Bumi dan sudah terbang antara tahun 2006 dan 2009. Setelah tiga kali gagal meluncur, Falcon 1 mengirim muatan tiruan ke luar angkasa pada 29 September 2008.

Pada peluncuran kelima dan terakhirnya, pada 14 Juli 2009, Falcon 1 mengirim RazakSAT, satelit pengamatan Bumi milik Malaysia, ke orbit.

Falcon 9

Produksi roket selanjutnya yang dibuat SpaceX adalah Falcon 9 [mesin] atas permintaan dari beberapa perusahaan yang mencari roket lebih kuat. Angka 9 pada Falcon 9 menandai sembilan mesin yang digunakan roket ini pada tahap pertama peluncuran.

Falcon 9 dapat mengirim muatan ke orbit rendah Bumi dengan berat mencapai 13.150 kg.

Ini adalah roket dua tahap yang tingginya 70 meter dan lebar 3,7 m. SpaceX pertama kali mengiklankan rencana untuk Falcon 9 pada 2005 dan mengirimkan debut Falcon 9 pada 7 Juni 2010 dari Stasiun Angkatan Udara Cape Canaveral di Florida.

Sedari awal SpaceX ingin menciptakan roket yang bisa digunakan kembali untuk menghemat biaya perjalanan angkasa luar. Ini tak berjalan mulus awalnya, pada percobaan pertama, kedua dan keenam Falcon 9 gagal mendarat sempurna.

Pada 21 Desember 2015, percobaan kesembilan Falcon 9 berhasil mendarat sempurna dan bisa digunakan kembali untuk misi berikutnya.

Kapsul Dragon

SpaceX merahasiakan pembuatan kapsul kargo Dragon selama 18 bulan pengembangannya. Lalu pada Maret 2006 SpaceX akhirnya merilis Dragon untuk pertama kalinya.

Perusahaan secara resmi mengumumkan Dragon ketika mengajukan proposal program demonstrasi Commercial Orbital Transportation Services (COTS) NASA.

Tujuan utamanya adalah mengembangkan pesawat ruang angkasa swasta yang bisa mengangkut kargo ke ISS.

Setelah SpaceX mencapai beberapa tonggak sejarah, NASA memilih SpaceX Dragon pada Desember 2008 untuk menjadi salah satu perusahaan yang menyediakan layanan pasokan komersial ke ISS. Nilai kontrak SpaceX pada saat itu minimal US$1,6 miliar dengan opsi diperpanjang hingga US$3,1 miliar.

Dilansir dari Space.com, Elon Musk menamakan roket itu Dragon setelah menyaksikan film 'Puff the Magic Dragon'.

Penerbangan pertama Dragon sukses dilakukan pada 8 Desember 2010, dari Stasiun Angkatan Udara Cape Canaveral. Kemudian pada 22 Mei 2012 Dragon meluncurkan tes penting yang sukses sekaligus menjadi tonggak sejarah sebagai pesawat ruang angkasa swasta pertama yang berlabuh di ISS.

Grasshopper

SpaceX kemudian membuat Grasshopper yakni prototipe roket setinggi 30 meter yang diterbangkan di SpaceX McGregor, Texas. Grasshopper membuktikan SpaceX memiliki banyak pengalaman dalam hal pendaratan vertikal.

Sayang Grasshopper tidak mendapatkan perhatian media seperti produk SpaceX lainnya. Setelah delapan kali uji penerbangan pada 2012 dan 2013, program Grasshopper kemudian dihentikan sehingga SpaceX dapat memfokuskan lebih banyak sumber daya pada pengembangan Falcon 9.

Falcon 9 Reusable

SpaceX mengumumkan Falcon 9 Reusable Development Vehicle pada 2012, yang didasari roket tahap pertama Falcon 9. Ada lima kali uji penerbangan di SpaceX McGregor pada April-Agustus 2014 dengan ketinggian maksimum 1.000 meter.

Penerbangan terakhir diluncurkan 22 Agustus 2014 meledak karena sensor terhalang.

Falcon Heavy

Evolusi roket SpaceX milik Elon Musk selanjutnya adalah Falcon Heavy. Roket ini sukses melakukan penerbangan debutnya pada 6 Februari 2018.

Falcon Heavy saat ini adalah roket paling kuat yang digunakan saat ini. Roket itu berhasil meluncurkan mobil Tesla ke luar angkasa dan maneken berbalut pakaian luar angkasa bernama Starman pada penerbangan pertamanya.

Pada 2019, SpaceX merilis Crew Dragon, kapsul astronaut yang juga digunakan untuk misi komersial. Pada Maret, SpaceX melakukan uji coba penerbangan Crew Dragon tanpa pilot ke ISS.

Pada Januari 2020, perusahaan meluncurkan tes In-Flight Abort yang mendemonstrasikan sistem pelarian darurat Crew Dragon untuk keadaan darurat peluncuran. Perusahaan juga telah menguji parasut dan sistem vital lainnya untuk Crew Dragon.

(ttf/fea)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK