Peneliti Madya Pusat Riset Material Maju Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Deni Shidqi Khaerudini menyebut Nikuba hanya alat penghemat bakar bakar.
Deni mengatakan alat serupa sudah banyak ditemukan sebelumnya. Bahkan juga sudah banyak diperjualbelikan di pasaran.
"Sebetulnya model ini sudah lama, ini berulang. Sifatnya fuel saver, ini bukan barang baru dan konsepnya ada di ilmu dasar fisika dan kimia," kata Deni kepada CNNIndonesia.com, Senin (9/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut Deni menjelaskan konsep yang dipakai di Nikuba adalah menggunakan HHO, bukan hidrogen murni. HHO atau Hidrogen Hidrogen Oksigen ini disebut gas Brown, yang diambil dari nama penemunya, Yull Brown.
HHO berfungsi untuk menjadi penghemat bukan sebagai pengganti bahan bakar, BBM.
"Jadi bukan pengganti BBM, tapi fuel saver, sebab tetap ada peranan BBM, yakni hidrokarbon yang ketika dibakar di piston maka efisiensi pembakarannya jadi lebih baik," terangnya.
Untuk bisa mengklaim Nikuba sebagai pengganti BBM, Deni menyebut harus ada data yang membenarkan bahwa Hidrogen yang dipakai adalah gasnya.
"Kalaupun murni Hidrogen, sistem pembakaran di mobil dan motor tidak mendukung. Hidrogen gasnya kecil sehingga tidak cocok dengan sistem pembakarannya. Sekali lagi, ini bukan teknologi baru," tegasnya.
Sebelumnya viral Nikuba sebagai inovasi baru bahan bakar buat kendaraan dengan mengubah air menjadi tenaga listrik.
Nikuba ditemukan oleh warga Cirebon bernama Aryanto Misel yang mengandalkan generator elektrolisis untuk mengubah air dan menggerakkan mesin motor atau mobil menggunakan gas Hidrogen yang sudah dipisah dari Oksigen di H2O pada air.
Hidrogen yang sudah terpisah dari O2 kemudian masuk ke ruang pembakaran kendaraan sebagai bahan bakar pengganti BBM. Nikuba juga diklaim bisa menghemat konsumsi BMM yang semakin mahal harganya.
Hasil uji coba diklaim Aryanto membuktikan, hanya butuh 1 liter air yang telah dikonversi menjadi hidrogen melalui proses elektrolisis oleh Nikuba untuk bisa menjalankan kendaraaan pulang-pergi dari Cirebon ke Semarang. Nikuba kini disebut sudah dipakai di motor milik TNI yang bertugas di Kodam III Siliwangi.
"Ini beda dengan mobil buatan Honda Clarity dan Toyota Mirai yang menggunakan fuel cell. Dan tidak mungkin 1 liter air dipakai untuk menempuh 237 km jarak dari Cirebon ke Semarang," tutup Deni.
(ttf/arh)