Google Play Blokir Update Aplikasi Berbayar di Rusia

CNN Indonesia
Senin, 09 Mei 2022 22:59 WIB
Google tak menyediakan update aplikasi berbayar di Play Store Rusia sebagai dampak invasi ke Ukraina.
Ilustrasi. Play Store tak menyediakan update bagi app berbayar di Rusia. (Foto: Lionel BONAVENTURE / AFP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Raksasa teknologi Google memblokir pengguna aplikasi berbayar di Rusia hingga tak bisa melakukan pembaruan atau update dari Play Store.

Pemblokiran itu dijatuhkan kepada Rusia sejak Kamis (5/5), sebagai sanksi invasi yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina.

"Sebagai bagian dari upaya kepatuhan kami, Google Play memblokir pengunduhan aplikasi berbayar dan pembaruan untuk aplikasi berbayar di Rusia mulai 5 Mei 2022," kata perusahaan itu dalam pembaruan di halaman webnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski demikian, pengembang aplikasi di Rusia masih dapat menerbitkan dan memperbarui aplikasi gratis dan pengguna masih diizinkan untuk mengunduhnya dari toko aplikasi.

Namun, semua pembaruan untuk aplikasi berbayar akan diblokir secara otomatis karena alasan kepatuhan sesuai dengan perubahan terbaru.

Dikutip dari Bleeping Computer, Google menyarankan pengembang dapat memberikan masa tenggang penagihan langganan dan uji coba aplikasi gratis.

Mereka juga dapat menunda pembaruan selama satu tahun, memungkinkan pengguna untuk terus mengakses konten tanpa dikenakan biaya selama periode penangguhan ini.

"Jika mau, Anda dapat memilih untuk menawarkan aplikasi Anda secara gratis atau menghapus langganan berbayar Anda selama jeda ini," kata Google.

Sebelumnya, Google pertama kali menghentikan sistem penagihan Google Play di Rusia pada 10 Maret sebagai respons atas invasi Rusia ke Ukraina.

Dengan begitu, pengguna dan pengembang mencegah membeli aplikasi dan game, membayar langganan, atau pembelian dalam aplikasi apa pun.

Pada 23 Maret 2022, Rusia melarang agregator berita Alphabet Google News dan memblokir akses ke news.google.com karena menyediakan akses ke informasi yang diklaim "tidak dapat diandalkan" terkait perang yang sedang berlangsung di Ukraina.

Roskomnadzor, regulator telekomunikasi Rusia juga meminta Google untuk menghentikan kampanye iklan yang menyebarkan informasi yang salah, tentang invasi Rusia ke Ukraina di YouTube.

Sebagai balasan, Google mengambil tindakan terhadap kampanye disinformasi mengenai invasi Rusia, memblokir saluran YouTube Russia Today (RT) dan Sputnik di Eropa atas permintaan Uni Eropa.

Pada awal Maret, Rusia memblokir Instagram selama satu minggu setelah memblokir jejaring sosial Facebook dan Twitter, mengikuti tuntutan Kejaksaan Agung Rusia.

(can/arh)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER