Mengubah air menjadi energi hidrogen bukan hal yang mudah. Butuh alat dan cairan khusus yang hasilnya pun disebut tidak efisien.
Elektrolisis adalah penguraian senyawa air (H2O) memisahkan oksigen (O2) dan hidrogen gas (H2) dengan menggunakan arus listrik. Cara ini dianggap sebagai pilihan yang menjanjikan untuk menghasilkan hidrogen bebas karbon dari sumber daya terbarukan dan nuklir.
Cara ini digunakan oleh Nikuba atau Niku Banyu buatan Aryanto Misel asal Cirebon yang diklaim bisa menjadi energi baru untuk menggerakkan mesin kendaraan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nikuba menjadi viral usai dipakai 30 anggota TNI di Kodam III Siliwangi. Alat tersebut diklaim bisa membuat perjalanan dari Cirebon ke Semarang yang berjarak 273 km ditempuh hanya dengan menggunakan 1 liter air.
Reaksi elektrolis berlangsung dalam suatu unit yang disebut elektroliser yang disebut sangat cocok untuk memproduksi hidrogen terdistribusi skala kecil hingga besar yang dapat digunakan sebagai energi terbarukan karena tidak memancarkan gas rumah kaca dilansir energy.
Cara kerja elektroliser seperti sel bahan bakar. Elektroliser terdiri dari anoda dan katoda yang dipisahkan oleh elektrolit. Elektroliser yang berbeda berfungsi dengan cara yang berbeda, tergantung jenis bahan elektrolit yang dijadikan sebagai konduktornya.
Cukup rumit dan tidak semudah yang dibayangkan untuk memisahkan hidrogen dan oksigen dari air seperti yang dilakukan Nikuba.
Ada dua tipe utama elektroliser pemecah air, yakni basa dan proton-exchange membrane (PEM). Dalam elektroliser basa, air dipecah menjadi konstituennya dalam larutan elektrolit basa, yang paling sering potasium hidroksida (KOH).
Reaksi pemecahan dalam elektroliser PEM mengumpulkan elektrolitnya dari katalis yang diterapkan dalam membran polimer.
Elektrolisis basa merupakan teknologi yang diakui lebih mapan, dan elektroliser jenis ini umumnya lebih murah. Akan tetapi, elektroliser PEM memiliki nilai tambah berupa tanggapan yang lebih cepat terhadap perubahan daya.
Selain itu, PEM sering dipandang sebagai pilihan yang lebih aman, karena membran memberikan halangan fisik antara H2 dan O2 yang dihasilkan mengutip elkimkor.
(ttf/mik)